Panglima: Ancaman Makin Jelas, RI Perlu Miliki Alutsista Nomor 1

Indonesia dengan wilayah yang sangat luas perlu dijaga dengan dukungan alutsista yang memadai.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2017, 12:04 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat melakukan inspeksi pasukan Upacara Alih Kodal PPRC TNI TA 2016-2018 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Serah tugas dari Pangdiv II Kostrad ke Pangdiv I Kostrad. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan alat utama sistem persenjataan terbaik di dunia untuk mendukung kemampuan TNI menjaga dan melindungi kedaulatan negara.

"Kita doakan semoga pejabat-pejabat negara ini sadar bahwa ancaman semakin jelas dan kita perlu memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) nomor satu di dunia," kata Panglima TNI Gatot seusai berziarah di Makam Panglima Besar Jenderal Soedirman, di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, Indonesia dengan wilayah yang sangat luas perlu dijaga dengan dukungan alutsista yang memadai. "Kita kan tahu luas wilayah kita bukan main, sehingga harus dijaga bukan hanya dengan doa saja," kata dia.

Ia berharap pengadaan alutsista dengan kualitas terbaik segera direalisasikan. Apalagi, pengadaan alutsista itu, menurut dia, juga telah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Presiden sudah memerintahkan 18 bulan yang lalu, TNI hanya memberikan spek (spesifikasi) saja," kata dia seperti dikutip Antara.

Pembelian pesawat TNI, menurut dia, harus dipastikan bisa digunakan untuk bertempur dan dilengkapi dengan senjata yang lengkap.

"Jangan kita membeli pesawat yang tidak ada senjata, senjatanya pura-pura. Jumlahnya (pesawat) seribu tapi kalau tidak punya senjata, itu untuk demonstrasi saja," kata Gatot.

Saksikan tayang video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tak Bisa Ditawar Lagi

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya mengatakan, modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU seperti kebutuhan pesawat tempur yang mumpuni, merupakan hal yang tidak boleh ditawar lagi.

"Bila mencermati dinamika perkembangan lingkungan strategis lima tahun ke depan, maka diprediksi tantangan yang dihadapi TNI AU sebagai komponen pertahanan udara nasional, akan makin kompleks," ucap Jemi di Jakarta, Minggu, 9 April 2017, seperti dikutip dari Antara.

Dalam lima tahun terakhir dan kecenderungan lima tahun ke depan, di mana negara-negara di kawasan telah melakukan serangkaian modernisasi alutsista udara.

Kebijakan Kementerian Pertahanan (kemenhan) untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI AU hingga mencapai kondisi Minimum Esential Force (MEF) sudah sangat tepat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya