SEA Games: Ganda Campuran Indonesia Didukung Sejarah

Nova Widianto menilai Malaysia dan Thailand akan jadi lawan berat ganda campuran Indonesia pada ajang SEA Games 2017.

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 15 Agu 2017, 17:09 WIB
Pelatih ganda campuran PBSI, Nova Widianto, menyebut sejarah berpihak kepada ganda campuran Indonesia pada ajang SEA Games 2017. (Bola.com/Muhammad Wirawan Kusuma)

Jakarta Pelatih ganda putra pratama pelatnas PBSI, Nova Widianto, menyebut peluang Indonesia untuk merebut medali emas pada SEA Games 2017 tetap terbuka. Dia menyebut sejarah berpihak kepada pasangan Merah Putih.

Nova mengatakan kekuatan tim peserta SEA Games 2017 terbilang merata. Namun, mantan pebulutangkis nasional itu menilai ganda campuran Malaysia dan Thailand akan jadi lawan berat buat Edi Subaktiar dkk.

"SEA Games hampir merata semua. Mungkin Malaysia, karena mereka menurunkan pemain terbaiknya. Peluang Indonesia tetap ada, tapi memang Malaysia sebagai tuan rumah dan secara ranking juga paling tinggi. Thailand juga lawan kuat," ujar Nova kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Keyakinan Nova tak lepas dari sejarah yang diukir ganda campuran Indonesia pada ajang SEA Games. Sejak SEA Games 2005, pasangan Indonesia selalu merebut medali emas.

"Sejarah berpihak kepada ganda campuran Indonesia karena sejak beberapa tahun terakhir medali emas SEA Games tak pernah lepas dari tangan kita. Secara sejarah Indonesia menang," tutur Nova.

Seperti diketahui, pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto merebut medali emas pada ajang SEA Games 2015. Sayangnya, juara All England 2016 itu tak akan turun pada SEA Games kali ini karena harus turun di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Pada SEA Games 2017, Indonesia akan menurunkan pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja dan Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya