Liputan6.com, Bern: Sebanyak 16 penari yang membawakan tari Zapin Rapai Geleng, tari tradisional asal Aceh Selatan, memukau undangan pagelaran budaya The Heritage of Indonesia di Bern, Swiss, baru-baru ini. Selama pertunjukan, penonton berulang kali bertepuk tangan saat menyaksikan tarian tersebut.
Pagelaran budaya The Heritage of Indonesia bertujuan mempromosikan keragaman seni dan budaya Indonesia, khususnya di Swiss. Dengan begitu jumlah wisatawan asal Swiss yang datang ke Indonesia diharapkan meningkat di masa mendatang.
Selain enam penari, ada 48 penari lain asal Indonesia yang membawakan berbagai tarian selama pagelaran budaya. Mereka membawakan tari Nandak Ganjen (DKI Jakarta), tari Topeng (Jawa Barat), tari Piring (Sumatra Barat), dan tari Japong (Jawa Barat).
Tamu undangan yang hadir juga mendapat kesempatan menyaksikan fashion show kain Tenun dan presentasi pembuatan kain Tenun asal Nusa Tenggaratimur. Mereka juga disajikan berbagai makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, nasi goreng, mi goreng, dan rempeyek. Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo juga sempat menjelaskan seputar keindahan alam dan keragaman seni dan budaya Indonesia.(ULF/Ant)
Pagelaran budaya The Heritage of Indonesia bertujuan mempromosikan keragaman seni dan budaya Indonesia, khususnya di Swiss. Dengan begitu jumlah wisatawan asal Swiss yang datang ke Indonesia diharapkan meningkat di masa mendatang.
Selain enam penari, ada 48 penari lain asal Indonesia yang membawakan berbagai tarian selama pagelaran budaya. Mereka membawakan tari Nandak Ganjen (DKI Jakarta), tari Topeng (Jawa Barat), tari Piring (Sumatra Barat), dan tari Japong (Jawa Barat).
Tamu undangan yang hadir juga mendapat kesempatan menyaksikan fashion show kain Tenun dan presentasi pembuatan kain Tenun asal Nusa Tenggaratimur. Mereka juga disajikan berbagai makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, nasi goreng, mi goreng, dan rempeyek. Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo juga sempat menjelaskan seputar keindahan alam dan keragaman seni dan budaya Indonesia.(ULF/Ant)