Praktisi IT Dukung Pemblokiran Aplikasi Telegram di Indonesia

Rencana pemerintah untuk memblokir aplikasi Telegram di Indonesia didukung oleh praktisi IT.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Jul 2017, 12:47 WIB
Ilustrasi Telegram (Sumber: Iran Human Rights)

Liputan6.com, Tangerang - Rencana pemerintah untuk memblokir aplikasi Telegram di Indonesia didukung oleh iCIO Community. Bagi komunitas petinggi IT perusahaan-perusahaan seluruh Indonesia itu, masih banyak aplikasi chat yang mampu mendukung performa mereka.

"Masa sih? Ya kalaupun memang begitu keputusannya, tidak masalah. Di dunia ini kan masih banyak description, masih banyak pilihan lain," kata Irvan Yasni, Chief Technology Officer Sinar Mas Land, saat ditemui di iCIO halalbihalal di BSD City, Jumat (14/7/2017) malam.

Menurutnya, bila aplikasi Telegram memang dimatikan, masih banyak teknologi lain yang menunjang komunikasi, sehingga hal ini tidak perlu dijadikan sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.

"Teknologi lebih banyak, tinggal dipilih saja," ujar Irvan.

Pendapat serupa juga diungkapkan Ketua iCIO Community Agus Wicaksono. Menurutnya, tidak akan ada pengaruh, bila pemerintah memblokir aplikasi Telegram di Indonesia. "Enggak sih, sebagian besar dari kita tidak ada pengaruh. Kan masih ada aplikasi lain" ujarnya.

Sementara itu, dalam pertemuan direktur IT perusahaan-perusahaan ternama seluruh Indonesia tersebut, dibahas pula peran serta iCIO Comunnity dalam memajukan teknologi di Indonesia. Ketua iCIO Community Agus Wicaksono mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali bertemu dengan Menkominfo Rudiantara dan Menkeu Sri Mulyani untuk membahas peran iCIO bagi masyarakat.

"Kami ditantang untuk membuat dan menjawab isu teknologi terbesar di Indonesia, lalu bagaimana investor mau bergabung untuk bersama menjawab tantangan tersebut," kata Agus.

Salah satu tantangan itu adalah infrastruktur teknologi yang belum merata di daerah Kalimantan, Maluku, Papua, atau daerah Timur lainnya Indonesia. Padahal kemerataan penerimaan informasi sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia.

"Belum lagi soal data residensi, dan beberapa isu lainnya," kata Agus. Meski begitu, Agus mengaku iCIO Community siap membantu pemerintah dalam hal membangun teknologi di Indonesia.

(Pramita Tristiawati/Why)

Tonton video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya