Jembatan Semarang-Boyolali 2 Bulan Roboh

Akibat hujan yang terus terjadi, jembatan penghubung antar Kecamatan Suruh-Karang Gede, di Desa Sukorejo, Jateng, roboh. Alhasil warga harus memutar jalan sejauh delapan kilometer demi mencapai sisi lainnya untuk beraktivitas.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Okt 2010, 10:26 WIB
Liputan6.com, Semarang: Akibat hujan terus mengguyur, jembatan penghubung antar Kecamatan Suruh; Semarang dengan Kecamatan Karang Gede; Boyolali, Jawa Tengah, roboh sejak dua bulan silam. Dari pantauan SCTV, Ahad (17/10) di Jembatan Mugur yang berada di Desa Glagah Ombo, Suruh, Semarang, Jateng, pondasi jembatan hanyut di Sungai Mugur.

Padahal, jembatan sepanjang 15 meter ini menjadi jalan utama warga Desa Sukorejo untuk akses tranportasi antar kecamatan. Namun hingga kini, jembatan tersebut masih tidak bisa dilewati kendaraan. Bahkan jembatan darurat yang terbuat dari anyaman bambu kini juga sudah tidak bisa dilewati karena besi penyangganya lepas dari pondasi.

Akibatnya, warga berjalan untuk sampai kampung di seberang dengan cara turun ke sungai. Tentu saja cara tersebut dilakukan pada saat tertentu yakni sewaktu air sungai surut. Bagi warga yang menggunakan kendaraan, mereka harus memutar melalui jalan desa sejauh delapan kilometer.

Karena pentingnya akses jembatan yang merupakan jalur ekonomi warga untuk menjual hasil pertanian, mereka berharap Pemerintah Kabupaten Semarang segera memperbaiki jembatan tersebut. Warga khawatir jika jembatan tersebut tidak segera diperbaiki akan mempengaruhi sektor perekonomian penduduk di Kecamatan Suruh.(BJK/AYB)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya