Makan Telur dan Minum Susu Bikin Anak Tinggi

Studi terbaru mengungkap, bayi usia enam bulan yang sudah mendapat asupan telur membantu mereka tumbuh tinggi dan mencegah stunting.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Jun 2017, 22:00 WIB
Makan Telur Bikin Alergi, Mitos Atau Fakta?

Liputan6.com, Jakarta Telur dikenal sebagai salah satu sumber makanan yang kaya nutrisi. Siapa sangka, studi terbaru mengungkap bayi usia enam bulan yang sudah mendapat asupan telur membantu mereka tumbuh tinggi dan mencegah stunting (tinggi di bawah rata-rata dan perkembangan otak lebih lambat).

Orangtua pun tak perlu takut bayi jadi alergi dengan memberikan telur pada menu Makanan Pendamping ASI (MPASI). Dalam jurnal ilmiahnya, Pediatrics mengungkapkan anak yang mendapat telur di usia muda tidak meningkatkan risiko alergi.

Putih telur memang dikenal baik khasiatnya untuk kesehatan kulit,tapi dengan campuran bahan-bahan ini tidak ada yang mengira khasiat lainnya

Lalu, bagi Anda yang menginginkan buah hati tinggi bisa memberikan susu sapi. Studi dari American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan anak usia dua sampai enam tahun yang minum satu gelas susu sapi setiap hari cenderung 1,5 cm lebih tinggi dibanding minum susu kedelai atau dari tumbuhan lain. Lalu, dibanding anak lain dengan usia yang sama, anak yang minum susu sapi lebih tinggi 0,2 cm.

Susu kaya kalsium dan zat besi yang penting untuk pertumbuhan anak. (Foto:thestar.com)

Telur dan susu sapi merupakan sumber alami yang di dalamnya terdapat protein, lemak, vitamin, dan mineral, sehingga membuat anak-anak yang mengonsumsinya mendapat asupan nutrisi untuk tumbuh seperti diungkapkan profesor kesehatan masyarakat dari Washington University, Amerika Serikat, Lora Iannotti.

"Meski kita bukan anak ayam atau sapi, kita bisa mendapatkan manfaat nutrisi dari telur dan susu sapi," kata Iannotti mengutip Time, Minggu (18/6/2017).

Dalam studinya, Iannotti melibatkan bayi usia enam dan sembilan bulan yang mengonsumsi telur selama enam bulan. Hasilnya sekitar 47 persen tidak mengalami stunting (pendek). Selain itu, 74 persen tidak mengalami bobot badan yang rendah.

"Telur merupakan sumber makanan yang membantu anak tumbuh dan bertambah berat badannya. Ini amat pas bagi anak yang berada di negara berkembang, karena harga telur lebih murah dari daging atau ikan. Selain itu, telur mudah disimpan," kata Iannotti lagi.

Namun, telur tentu bukan satu-satunya makanan yang membantu anak tumbuh. Sayuran, buah, dan kacang-kacangan juga penting. Produk olahan susu juga penting bagi membantu meningkatkan anak jadi lebih tinggi.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya