Pria Ini Bikin Perpustakaan dari Buku-Buku yang Dibuang Orang

Selama 20 tahun, pria asal Kolombia sukses membuat sebuah perpustakaan berisi lebih dari 25 ribu buku yang dibuang pemiliknya.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 08 Jun 2017, 09:16 WIB
20170608-Pria Kolombia Bikin Perpustakaan dengan 25 Ribu Buku Bekas-AFP
Selama 20 tahun, pria asal Kolombia sukses membuat sebuah perpustakaan berisi lebih dari 25 ribu buku yang dibuang pemiliknya.
Jose Alberto Gutierrez di antara tumpukan buku-buku koleksinya di perpustakaan rumahnya di Bogota, 18 Mei 2017. Pria asal Kolombia ini sukses membuat perpustakaan dengan mengumpulkan lebih dari 25 ribu buku buangan alias sampah. (GUILLERMO LEGARIA/AFP)
Jose Alberto Gutierrez memeriksa koleksi buku-bukunya di perpustakaan yang ada di lantai satu rumahnya di Bogota, Kolombia, 18 Mei 2017. Pria 54 tahun tersebut telah mengumpulkan buku buangan atau bekas sejak 20 tahun lalu. (GUILLERMO LEGARIA/AFP)
Tumpukan buku yang dikumpulkan Jose Alberto Gutierrez di perpustakaan rumahnya di Bogota, 18 Mei 2017. Setiap menemukan buku yang dibuang, pria yang dijuluki The Lord of the Books itu akan memungutnya untuk dibawa ke rumahnya. (GUILLERMO LEGARIA/AFP)
Jose Alberto Gutierrez memeriksa buku koleksinya yang ada di perpustakaan rumahnya di Bogota, 18 Mei 2017. Koleksi buku Gutierrez beragam, mulai dari buku-buku pelajaran hingga novel karya maestro Kolombia, gabriel Garcia Marquez. (GUILLERMO LEGARIA/AFP)
Jose Alberto Gutierrez berada di perpustakaan yang ada di lantai satu rumahnya di Bogota, Kolombia, 18 Mei 2017. Puluhan ribu koleksi bukunya digunakan oleh anak-anak dari keluarga miskin yang tidak memiliki akses terhadap buku. (GUILLERMO LEGARIA/AFP)
Jose Alberto Gutierrez membaca koran tua di antara koleksi buku di perpustakaan rumahnya di Bogota, 18 Mei 2017. Meski awalnya Gutierrez menemukan buku dari tumpukan sampah, sebagian besar buku yang ia koleksi kini adalah sumbangan (GUILLERMO LEGARIA/AFP)
Jose Alberto Gutierrez memeriksa buku koleksinya yang ada di perpustakaan rumahnya di Bogota, 18 Mei 2017. Sekarang, Gutierrez akan kembali belajar untuk ujian sarjana di sekolahnya, yang pernah ditinggalkan karena kemiskinan. (GUILLERMO LEGARIA/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya