STORY: Suku Sasak Sade, Tradisi yang Tak Pernah Hilang

"Welcome to Sasak Village, Sade, Rembitan, Lombok." begitulah tutur para pemuda yang mengenakan pakaian adat berada di depan gerbang rumah a

oleh Nasuri diperbarui 20 Mei 2017, 08:06 WIB
Suku Sasak Sade-Lombok- Angga Yuniar-20170519
"Welcome to Sasak Village, Sade, Rembitan, Lombok." begitulah tutur para pemuda yang mengenakan pakaian adat berada di depan gerbang rumah a
"Welcome to Sasak Village, Sade, Rembitan, Lombok." begitulah tutur para pemuda yang mengenakan pakaian adat berada di depan gerbang rumah adat Sasak di tepian jalan di Lombok, NTB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menyusuri tanah tak beraspal saat memasuki perkampungan berdiri kokoh rumah adat beratap ilalang. Sepanjang mata memandang nampak para pemilik rumah tengah sibuk menenun kain khas setempat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sade adalah salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Dusun ini dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak dengan penduduknya yang beragama muslim. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Uniknya, warga desa mempunyai tradisi yang khas yaitu mengepel lantai dengan menggunakan kotoran kerbau. Jaman dahulu ketika belum ada plester semen, orang Sasak Sade mengoleskan kotoran kerbau di alas rumah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Namun sering berkembangnya zaman sebagian dari mereka sudah membuat lantai dengan plester semen, baru kemudian diolesi kotoran kerbau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Perkampungan Sade berjumlah 700 jiwa, dengan satu rumpun keluarga. Dalam sistem perkawinan Suku Sasak,yang dikenal dengan kawin lari atau kawin culik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Dalam sistem perkawinan Suku Sasak,yang dikenal dengan kawin lari atau kawin culik. Perkawinan tersebut tidak menggunakan sistem melamar seperti kebanyakan orang lain. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Yang penting pria dan wanita saling suka dan sang pria mengambil secara diam-diam si gadis untuk di bawa kabur dan disembunyikan di tempat yang tidak diketahui oleh orangtuanya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sebagian besar suku sasak bekerja sebagai petani, sementara kaum perempuan lebih mahir menenun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
"Welcome to Sasak Village, Sade, Rembitan, Lombok." begitulah tutur para pemuda yang mengenakan pakaian adat berada di depan gerbang rumah adat Sasak di tepian jalan di Lombok, NTB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menyusuri tanah tak beraspal saat memasuki perkampungan berdiri kokoh rumah adat beratap ilalang. Sepanjang mata memandang nampak para pemilik rumah tengah sibuk menenun kain khas setempat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sade adalah salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Dusun ini dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak dengan penduduknya yang beragama muslim. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Uniknya, warga desa mempunyai tradisi yang khas yaitu mengepel lantai dengan menggunakan kotoran kerbau. Jaman dahulu ketika belum ada plester semen, orang Sasak Sade mengoleskan kotoran kerbau di alas rumah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya