Tunanetra Tempuh 80 KM untuk Daftar SBMPTN 2017

Penyandang tunanetra yang mendaftar SBMPTN 2017 itu bercita-cita menjadi guru Bahasa Inggris.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 17 Mei 2017, 17:30 WIB
Penyandang tuna netra yang mendaftar SBMPTN 2017 itu bercita-cita menjadi guru Bahasa Inggris.(Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Surabaya - Demi cita-citanya menjadi seorang dosen Bahasa Inggris, Nurul Hikmah bersedia menempuh perjalanan 80 kilometer dari Jombang ke Surabaya untuk mendaftar jadi peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017.

Ia menjalani proses pendaftaran di Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Ia didampingi teman sekampungnya dari Jombang, Jawa Timur.

Gadis berhijab itu adalah warga Jalan Flamboyan 69/B, RT 3/RW 4, Candimulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Nurul memilih program pendidikan (prodi) Bahasa Inggris Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai pilihan pertama, prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Unesa sebagai pilihan kedua, dan prodi PLB Universitas Negeri Malang (UM) sebagai pilihan ketiga.

Menurut dia, kaum disabilitas yang mengambil prodi pendidikan luar biasa itu sudah banyakm sehingga ia memilih prodi Bahasa Inggris agar memiliki keterampilan berbeda.

"Cita-cita saya ingin sekali jadi guru Bahasa Inggris di sekolah luar biasa," kata putri dari pasangan Zaini Suyuti dan Nur Jamilah itu, Selasa, 16 Mei 2017.

Pantauan Liputan6.com, saat ujian dimulai, datang pendamping ujian sekaligus panitia mengenalkan diri pada Nurul Hikmah. "Saya saya panitia dari Fakultas Psikologi Unesa. Saya diminta mendampingi Mbak Nurul," tutur Marissa kepada Nurul.

Nurul kemudian mengunduh satu per satu soal SBMPTN. Usai mengerjakan soal, lulusan Kejar Paket C Sanggar Belajar Ya Latif Jombang itu bercerita bahwa sementara waktu tinggal satu kos dengan temannya di dekat Komplek Universitas Islam Sunan Ampel (UINsa) Surabaya.

"Saya dari Jombang kemarin Senin menginap di kosnya teman saya yang sudah kuliah dulu setahun kemarin. Nanti kalau saya diterima di universitas ini, saya akan tinggal di asrama areal kampus saja," tutur perempuan yang saat itu mengenakan atasan motif kotak-kotak hitam putih itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya