Polisi Diduga Salah Gerebek Kagetkan Seorang Ibu hingga Meninggal

Namun pihak Polresta Palembang membantah ada kesalahan prosedur dalam operasi penggerebekan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2017, 07:29 WIB
Namun pihak Polresta Palembang membantah ada kesalahan prosedur dalam operasi penggerebekan (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Palembang - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kota Palembang, Sumatera Selatan, shock hingga meninggal karena terkena serangan jantung, saat melihat sejumlah anggota polisi menggerebek rumahnya pada Rabu malam, 10 Mei 2017).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (12/5/2017), tangisan salah seorang anak dari perempuan bernama Fatimah menambah suasana duka. Pemuda berusia 20 tahun itu terus menangis memeluk jenazah Fatimah.

Suasana sempat berubah menjadi panas saat sejumlah anggota
polisi yang hendak melayat sempat di tolak pihak keluarga. Baru setelah ditenangkan, akhirnya keluarga menerima kedatangan para petugas.

Kemarahan keluarga pada polisi ini bersumber dari kejadian yang baru saja berlangsung beberapa jam sebelumnya.

Korban Fatimah terkejut saat petugas satuan narkoba Polresta Palembang, tiba-tiba menggerebek rumah mereka di kawasan Sei Lumpur, Seberang Ulu Satu, Palembang. 

Diduga Fartimah kemudian terkena serangan jantung hingga akhirnya tak tertolong.

Ironisnya, belakangan diketahui anggota polisi tersebut salah sasaran penggerebekan, yang mengira rumah korban adalah rumah seorang bandar narkoba.

Pihak keluarga menyesalkan kejadian ini. Menurut mereka, polisi bertindak arogan.

Anggota polisi masuk ke dalam rumah tanpa menunjukkan selembar surat pun. Tidak hanya itu, salah seorang oknum anggota polisi sempat membentak dan mencekik leher salah seorang anak korban.

"Ya saya ini kan tuan rumah. Saya tanyalah, ada apa? tapi langsung saya didorong dan dicekik. Orang itu lalu bilang "saya polisi". Kemudian ada paman saya datang melerai. Saya tidak menyadari kalau ibu sudah jatuh tersungkur," pungkas Usman, anak Fatimah.

Jenazah Fatimah masih disemayamkan di rumahnya pada Kamis Pagi kemarin, dan pemakaman berlangsung Kamis siang. Para pelayat terlihat berdatangan.

Pihak keluarga berharap pimpinan kepolisian daerah dapat memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku. Dari pihak Polresta Palembang hingga kini belum memberikan keterangan apapun terkait insiden ini.

Sementara itu, pihak Polresta Palembang membantah ada kesalahan prosedur dalam operasi penggerebekan seorang bandar narkoba yang dilakukan Rabu malam lalu.

Dalam operasi penggerebekan tersebut, pihak kepolisian berhasil meringkus seorang bandar narkoba yang tinggal di sebelah rumah korban, berikut sejumlah barang bukti.

Sakaikan tayangan video polisi diduga salah menggerebek bikin shock IRT hingga meninggal.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya