Chatbot Bang Joni Beberkan Alasan Pindah ke Line

Sejauh ini sudah hampir 400 ribu users yang menggunakan Bang Joni.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 11 Mei 2017, 17:00 WIB
Arra Primanta, Managing Director Bang Joni. Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Bang Joni, layanan teman virtual di smartphone, sebelumnya bisa digunakan di aplikasi chatting Telegram dan Facebook (FB) Messenger. Sekarang tidak lagi. Bang Joni sudah pindah ke Line sejak akhir 2016.

Ditemui di sela acara Indonesia e-Commerce and Summit Exhibition (IESE) 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Managing Director Bang Joni, Arra Primanta mengungkap alasan Bang Joni pindah ke lain 'hati'.

"Di Indonesia khususnya, target kami kan memang anak-anak muda atau generasi milenial 15-25 tahun. Nah, di antara ketiga layanan itu memang lebih banyak (anak muda) di Line," papar Arra kepada tim Tekno Liputan6.com, Rabu (10/5/2017) sore.

Persentase umur yang menggunakan FB Messenger lebih beragam sehingga agak tersebar. Demikian juga dengan Telegram. Sedangkan di Line persentase umur paling besar memang berada di rentang 15-25 tahun.

Pihak Line, menurut Arra, bersedia bekerja sama dengan syarat Bang Joni harus eksklusif hadir di satu chatting platform saja sehingga yang di Telegram dan FB Messenger pun ditutup.

Sejauh ini sudah ada hampir 400 ribu users yang menggunakan Bang Joni, sejak resmi bergabung di Line pada akhir 2016. Aplikasi Line Messenger sendiri saat ini telah memiliki 90 juta pengguna di seluruh Indonesia.

Booth Bang Joni di Indonesia E-Commerce and Summit Exhibition (IESE) 2017 di ICE BSD. Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum

"Dulu saat di Telegram dan FB Messenger, user Bang Joni hanya ada 50 ribu dalam setahun. Jadi pas sesuai strategi awal, kami masuk ke Line jadi lebih booming," ujarnya.

Rencana Bang Joni untuk menghadirkan layanannya dalam bentuk aplikasi pun tidak jadi direalisasikan. Berdasarkan survei, ternyata banyak pengguna yang merasa repot kalau harus meng-install aplikasi dengan beragam alasan, salah satunya membuat memori ponsel makin penuh. Pengguna lebih suka dengan konsep 'add' karena lebih mudah, layaknya chatting.

Konsep chatting dipilih karena sangat universal dan lebih general. Generasi milenial di Indonesia suka menggunakan aplikasi pesan instan dan cenderung menghabiskan waktunya di sana. Bayangkan kalau dalam satu chatting kita bisa melakukan semuanya tanpa perlu membuka aplikasi-aplikasi yang lain.

Bang Joni pada dasarnya adalah sebuah chatbot yang bisa dijadikan sebagai teman ngobrol yang interaktif dan informatif. Pengguna dapat ngobrol dengan Bang Joni layaknya chatting, seperti menanyakan informasi cuaca dan tol, rekomendasi kuliner, memesan taksi online, dan tiket pesawat hingga membeli pulsa dan token listrik.

Bang Joni bisa di-add langsung dari Line, seperti pada saat kita ingin menambahkan teman di chatting. Cara menggunakannya pun gampang. Hanya dengan mengetik perintah, maka ia akan memberikan bantuan berupa screenshot atau kalimat.

Bang Joni dikembangkan 100 persen oleh talenta-talenta lokal di bawah naungan PT. Jualan Online Indonesia. Ada dua teknologi yang dimanfaatkan, yaitu Application Programming Interface (API) dan juga NLP (Natural Language Processing).

Sistem Bang Joni terhubung langsung via API dengan merchants yang sudah bergabung, kemudian NLP akan diteruskan menjadi perintah dalam bentuk percakapan.

(Dew/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya