VIDEO: Kronologi Pembebasan Penyanderaan di Angkot KWK T-25

Penyanderaan dilakukan setelah pelaku menodong meminta uang, telepon genggam, dan perhiasan korban.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Apr 2017, 14:07 WIB
Penyanderaan dilakukan setelah pelaku menodong meminta uang, telepon genggam, dan perhiasan korban. (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu dan anak menjadi korban penodongan dan penyanderaan di angkot KWK di kawasan Buaran, Jakarta Timur, Minggu malam, 9 April 2017.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (10/4/2017), Risma dan anaknya disandera di dalam angkot T-25, jurusan Rawamangun - Pulogebang.

Penyanderaan dilakukan setelah penodong meminta uang, telepon genggam, dan perhiasan korban. Lantaran Risma berteriak, pelaku kalap dan langsung menempelkan pisau ke leher korban. Sontak massa yang mendengar, mengepung angkot.

Seorang anggota Satlantas Polres Jakarta Timur Iptu Sunaryanto yang tengah melintas langsung bernegosiasi. Namun bukannya menyerah, pelaku malah mengancam polisi dan berniat menghabisi nyawa korban dan anaknya.

Saat pelaku lengah, polisi menembak lengan dan kaki kanan pelaku. Kepada polisi, ia mengaku kerap menodong dan hasilnya digunakan untuk berjudi.

Korban dan anaknya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi untuk mendapat perawatan medis. Senin pagi, keduanya dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapat perawatan yang lebih baik.

Saksikan detik-detik penyanderaan seorang ibu dan anaknya di KWK T-25 di video ini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya