Ahok Ajak Ribuan Saksi Pilkada DKI dari PDIP Lawan Fitnah

Dalam sambutannya Ahok berharap saksi-saksi tak hanya bertugas mengamankan pemungutan suara pada 19 April 2017 nanti.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Apr 2017, 19:07 WIB
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bertemu ribuan calon saksi Pilkada DKI putaran kedua di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2017). (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Cagub DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyambangi ribuan calon saksi yang tengah menjalani pelatihan yang diselenggarakan PDIP. Ribuan calon saksi ini nantinya akan ditempatkan di tiap-tiap TPS saat pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

Dalam sambutannya Ahok berharap saksi-saksi tak hanya bertugas mengamankan pemungutan suara pada 19 April 2017 nanti. Ia juga berharap agar para saksi turut serta memerangi fitnah yang menyerangnya.

"Bantu kami lawan fitnah. Saya hanya bilang, nggak mau di Jakarta rumah jelek, bukan berarti diterjemahkan saya mau gusur, tapi kita bedah," ujar Ahok di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2017).

Ahok mengaku bingung dengan tudingan 'tukang gusur' dari pihak-pihak yang tidak menyukainya. Namun dia tidak heran, karena banyak yang tidak suka dengan perubahan Jakarta ke arah yang lebih baik.

Hal itu, lanjut Ahok, terbukti saat dirinya dan Jokowi memimpin Jakarta. Bahkan saat Jokowi maju di Pilpres 2014, berbagai fitnah ditujukan pada mantan Wali Kota Solo itu.

"Jadi masalah kita bukan cuma pilkada, masalah kita banyak. Isu Pak Jokowi di Pilpres difitnah. Ahok nggak susah difitnah. Udah China, kristen," tutur dia.

Jadi Pemerhati

Lebih dari itu, Ahok tak ingin kerja sama dengan para saksi ini selesai di Pilkada DKI 2017. Dia ingin para saksi menjadi pemerhati dan membantu kinerja pemerintah dalam rangka melayani masyarakat.

"Siapa yang anaknya nggak dapat KJP, kesehatan nggak dapat, (orang) di rumahnya yang nggak dapat naik bus atau dagang, mesti ada yang jadi pemerhati. Paling gampang yang butuh kursi roda, butuh diperhatikan juga," kata Ahok.

"Saya butuh pemerhati. Saya tak tahu kondisi dalam gang, kondisi sempit di Jakarta, kalau nggak dari saksi yang cerita," sambung dia.

Bahkan jika kinerja saksi-saksi ini bagus, PDIP tak perlu bingung mencari saksi baru pada Pilpres 2019 nanti. Mereka diharapkan bisa diajak kerja sama kembali untuk memenangkan calon yang diusung PDIP.

"Kalau saksi ini bagus, Pemilu 2019 langsung kita data dan rekrut. Ini nggak boleh putus. Jangan ada cerita susah ditemukan. Saya semangat terus kerja buat wong cilik, pasti semangat terus," ucap Ahok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya