PBNU Gelar Istigasah, Ingatkan Keberagaman di Jakarta

Said mengimbau agar warga Jakarta​ hidup dengan kedamaian dan kerukunan bermasyarakat.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Apr 2017, 23:22 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan istigasah atau doa untuk terciptanya kedamaian Jakarta. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengimbau agar warga Jakarta dapat saling menghargai perbedaan.

Menurut dia, dalam menjaga keberagaman dapat mencontoh dari kepemimpinan Rasulullah. Dia mengatakan, Nabi Muhammad menyamakanratakan hak dan kewajiban masyarakatnya yang terdiri dari baik penduduk pribumi mapun pendatang.

"Saat memimpin, terdapat penduduk muslim, nonmuslim, pribumi ataupun pendatang, dan Rasulullah tidak memandang mereka dengan agama ataupun sukunya," ucap Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat malam (7/4/2017).

Keberagaman tersebut, kata Said seperti halnya negara Indonesia. Sehingga dia berpesan untuk tidak terjadi permusuhan, kebencian dengan alasan perbedaan.

"Tidak boleh menganggap orang lain musuh karena beda agama, suku, warna kulit, pilihan partai politik, perbedaan memilih gubernur. Seperti halnya jika mendukung Ahok silakan pilih Ahok. Jika dukung Anies pilihlah Anies, enggak usah demo," papar dia.

Karena hal tersebut, Said mengimbau agar warga Jakarta​ hidup dengan kedamaian dan kerukunan bermasyarakat.

"Karena Indonesia itu bukan negara agama. Tapi bukan Indonesia jika, tidak ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu-Buddha, Konghucu, kepercayaan-kepercayaan di masyarakat. Tidak boleh bermusuhan karena berbeda agama," Said Aqil menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya