Intel Caplok Startup Teknologi Mobil Otonomos

Intel mengakuisisi startup pembuat chip teknologi mobil otonomos, Mobileye, dengan nilai US$ 15,3 miliar.

oleh M Hidayat diperbarui 14 Mar 2017, 14:00 WIB
Pria buta bernama Steve Mahan berhasil mengendarai sebuah mobil otonomos tanpa roda kemudi milik Google. (Sumber: The Washington Post)

Liputan6.com, Jakarta - Intel mengakuisisi startup pembuat chip teknologi mobil otonomos, Mobileye. Nilai akuisisi ini, menurut laporan The Marker dan Axios, sebagaimana dikutip dari The Verge, Selasa (14/3/2017), mencapai US$ 15,3 miliar.

Langkah ini menjadi salah satu bukti bahwa Intel tengah berupaya mewujudkan ambisinya memimpin pengembangan mobil otonomos. BMW, Intel, dan Mobileye telah menjalin kemitraan dengan menyebarkan 40 kendaraan otonomos untuk pengujian di jalanan di Amerika Serikat dan Eropa akhir tahun ini.

Sebelumnya Intel mengatakan akan membelanjakan US$ 250 juta selama dua tahun ke depan untuk pengembangan kendaraan otonomos, tetapi kesepakatan akuisisi senilai US$ 15,3 miliar ini jauh lebih signifikan.

"Akuisisi Mobileye menyatukan aset prosesor Intel Xeon, FPGA, memori 3D XPoint, dan modem 5G dengan pemimpin dunia dalam visi komputer otomotif," kata CEO Intel Brian Krzanich. "Akuisisi ini pada dasarnya menggabungkan mata cerdas dari mobil otonomos dengan otak cerdas yang benar-benar membuat mobil melaju."

Mobileye telah mengembangkan sistem dan chip untuk membantu kendaraan menavigasi secara mandiri dan memberikan peringatan tabrakan. Tesla pun awalnya menggunakan chip Mobileye untuk sistem autopilot, tetapi memutuskan kemitraan setelah kecelakaan fatal yang diakibatkan kesalahan teknologi Mobileye.

Diwartakan sebelumnya, sejumlah perusahaan tengah "berlomba" mengembangkan mobil otonomos. Sebut saja Airbus yang pada pekan lalu, merilis konsep desain mobil terbang otonomos. 

Bila dilihat sekilas, mobil terbang otonomos Airbus mirip dengan mobil terbang yang digambarkan di kisah-kisah fiksi ilmiah. Airbus yakin konsep desain ini merupakan salah satu jawaban atas masalah kemacetan lalu lintas perkotaan saat ini.

Airbus dan Italdesign menyebut hasil kreasi mereka 'Pop.Up System' yang mencakup platform kecerdasan buatan, untuk mengenali penggunanya dan rute yang tersedia, serta memutuskan pilihan perjalanan terbaik (darat atau udara).

(Why/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya