Munculnya RPTRA untuk Jakarta yang Ramah Anak

RPTRA tiap harinya ramai dikunjungi anak-anak dari berbagai kalangan dan usia.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mar 2017, 12:26 WIB
Munculnya RPTRA Untuk Jakarta yang Ramah Anak

Liputan6.com, Jakarta Tingkat kekerasan terhadap anak semakin marak terjadi beberapa tahun belakang ini. Sebagai warga negara dan bagian dari Masyarakat, kita harus bahu-membahu memberantas kekerasan terhadap anak.

Semakin tingginya jumlah kekerasan terhadap anak mengindikasikan sistem dan pengawasan yang telah ada belum dimaksimalkan dengan baik. Akan tetapi, munculnya RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) dan sumbangsihnya dalam mengatasi kekerasan pada anak dan remaja membuat Jakarta sudah mulai ramah terhadap anak.

RPTRA tiap harinya ramai dikunjungi anak-anak dari berbagai kalangan dan usia. Mereka sudah lama mendambakan memiliki lapangan dan arena bermain yang aman dan nyaman. Sekarang anak-anak Jakarta tidak lagi harus bermain bola bergawang sendal di atas aspal yang membahayakan keselamatan mereka dan pengguna jalan. Pembangunan RPTRA selain memberikan lahan bermain juga memiliki pendataan dan penjadwalan terhadap siapa saja yang menggunakan fasilitas bermain per harinya.

Pendataan dan penjadwalan inilah yang menurut Gubernur non-aktif DKI Basuki Tjahja Purnama merupakan kunci pengawasan dan pencegahan terhadap kekerasan anak. Anak yang bisanya datang tiap harinya dan tiba-tiba tidak ada patut diwaspadai apakah sedang sakit atau mengalami tindak kekerasan.

“Jadi orang bisa tahu kalau ada anak yang sering main di taman, tiba-tiba enggak pernah main, kemana ya? Itu target yang ingin kami capai,” kata Ahok.

Jika masyarakat sudah mencapai titik kesadaran dan pengawasan semacam ini kekerasan anak akan menurun drastis. Pengawasan langsung dari segenap elemen masyarakat akan membuat anak merasa terlindungi dan diayomi.

Wakil Gubernur non-aktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga memiliki pandangan tersendiri terkait RPTRA. Menurut Djarot RPTRA sangat berguna menanggulangi tawuran antar pelajar dan pemuda di daerah padat penduduk. Jika energi disalurkan secara positif dan diberi fasilitas untuk berkegiatan, menurut Djarot tawuran akan tertanggulangi.

“Banyak sekali ketegangan dan masalah sosial terjadi karena tidak ada ruang publik terbuka untuk warga bersilaturahmi, mengeluarkan energi dan aktivitas positif,” kata Djarot

Jika warga memiliki wadah silaturahmi dan arena berkegiatan seperti RPTRA, tingkat stres penduduk akan berkurang dan saya yakin RPTRA berperan penting dalam meningkatkan Indeks Perkembangan Manusia di Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya