Pria yang Pernah Cerai Biasanya Bakal Gagal Lagi

Statistik menemukan, angka pria yang gagal pada pernikahan keduanya lebih besar dibanding pernikahan pertama.

oleh Nilam Suri diperbarui 23 Feb 2017, 18:46 WIB
Statistik menemukan, angka pria yang gagal pada pernikahan keduanya lebih besar dibanding pernikahan pertama.

Liputan6.com, Jakarta Terkadang, perceraian memang tak bisa terelakkan. Dan tak jarang, setelah gagal di pernikahan pertama, orang-orang kemudian memutuskan untuk menikah lagi. Sayangnya secara statistik, angka kegagalan pria pada pernikahan keduanya lebih tinggi dibanding pernikahan pertama. Kenapa bisa begitu?

Menurut Ken Solin, seorang pakar hubungan yang menulis untuk Huffington Post, dikutip Kamis (23/2/2017), banyak pria tidak bisa memetik pelajaran dari kesalahan pada pernikahan pertama mereka yang gagal. Akibatnya, mereka memiliki luka emosional yang tak tersembuhkan.

Menurut Solin, bahkan banyak di antara pria-pria ini yang tak menyadari luka hati mereka. Tentunya banyak wanita yang menolak untuk terus memperjuangkan hubungan mereka, karena si pria berlaku seperti zombie, yang hanya terus hidup tanpa emosi.

Lantas, kenapa pria tidak menyelesaikan permasalahan hati dan menyembuhkan luka batin mereka?

Kebanyakan karena mereka tidak tahu caranya. Mereka tidak tahu harus berbicara pada siapa, atau bahkan apa arti dan tujuan melakukan hal itu.

Menurut Solin, terapi perorangan bisa membantu pria meluapkan dan melepaskan rasa sakit dan marahnya. Namun hal ini biasanya membutuhkan proses panjang, dan tingkat kesuksesannya pun bergantung pada kelihaian terapis yang mendampingi pria.

Solin juga mengatakan, apa yang pria-pria ini butuhkan adalah kelompok pertemanan yang kuat. Yang bisa membantu mereka melewati masa-masa sulit, dan bisa dijadikan teman bicara.

Solin mendorong pria dalam kelompok pertemanan ini untuk saling mendukung satu sama lain berbicara tentang perceraian mereka, sampai mereka bisa melihat dengan jelas dimana andil mereka dalam pernikahan yang gagal tersebut. Ketika mereka sudah bisa melihat hal ini secara jelas, mengetahui kesalahan mereka, dan tahu cara mengatasinya, barulah mereka siap mulai hubungan baru.

2 dari 2 halaman

Tak Semuanya Gagal

Untuk bisa berhasil, pria perlu menyembuhkan luka hatinya akibat pernikahan pertama dulu.

Sayangnya, hampir 50 persen pria yang ditangani oleh Solin gagal untuk melakukan hal ini. Mereka terus menjatuhkan kesalahan pada mantan istri, tanpa bisa melihat kesalahan mereka sendiri. Kemudian, mereka memutuskan untuk mencari pasangan baru yang bisa menenangkan dan menghibur mereka.

Hal ini akan membuat hubungan baru mereka sudah keliru sejak awal. Pria-pria ini biasanya merasa tak bermasalah saat membebankan kesalahan di masa lalu pada pasangan barunya.

Jadi, jika Anda adalah seorang wanita yang sedang berpikir untuk menjalin hubungan serius dengan pria yang sudah bercerai, apalagi yang baru saja bercerai, Solin menyarankan untuk berpikir kembali. Kecuali jika Anda memang benar-benar yakin dia sudah menyembuhkan luka hati dan mengangkat beban emosionalnya secara menyeluruh.

Bagaimana pun, memang selalu ada unsur keajaiban dalam pernikahan. Namun, keajaiban yang timbul tadi adalah sesuatu yang muncul dari pilihan yang sudah dipertimbangkan secara matang, bukan yang muncul begitu saja seperti kelinci dari topi pesulap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya