Sumur Ambles di Gunungkidul, Ahli Sebut Ada Gua Bawah Tanah

Kawasan Gunungkidul rawan terjadi sinkhole karena berada di daerah berkapur. Cek tanda-tandanya.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Feb 2017, 07:33 WIB
Tanah ambles Gunungkidul

Liputan6.com, Yogyakarta - Warga di Padukuhan Pati, Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, DIY, dikejutkan dengan amblesnya tanah di daerah itu. Fenomena tanah ambles atau sinkhole ini terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Pakar Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Eng Wahyu Wilopo mengatakan masyarakat Gunungkidul harus waspada jika terjadi sinkhole, meski tidak perlu terlalu khawatir dengan kondisi itu. Menurut dia, kondisi itu biasa terjadi di daerah berkapur seperti yang ada di wilayah Gunungkidul.

"Untuk wilayah Gunungkidul di wilayah Tengah dan Selatan merupakan fenomena biasa dan disebut sinkhole. Itu kan cuma Wonosari ke selatan. Batuan yang mendasari Wonosari ke selatan kan mudah larut tipikalnya," kata Wahyu, Selasa, 21 Februari 2017.

Wahyu mengaku sudah meneliti kondisi di wilayah Semanu dan Ponjong Gunungkidul. Ia menyebut memang ada beberapa lokasi yang berpotensi untuk tanah ambles dalam dua pekan terakhir.

Hingga saat ini, sudah dua wilayah yang mengalami fenomena sinkhole yakni di wilayah Kecamatan Playen dan Kecamatan Ponjong. Menurut dia, ada beberapa faktor pemicunya.

"Curah hujan tinggi, ketebalan batu gamping dan struktur patahan itu bisa pengaruhi dan membentuk karsi-karsi," kata dia.

Wahyu mengakui sangat sulit untuk menemukan potensi amblesan karena struktur gua bawah tanah di Gunungkidul tak beraturan. Ia mencontohkan Gua Seropan tidak selalu mengikuti alur normal karena kadang masuk ke bawah bukit.

Untuk itu, ia meminta kepada warga sekitar untuk memahami tanda-tanda amblesan yang di rumah atau lingkungan sekitar. Salah satunya melihat air di permukaan jika hilang dalam satu lokasi. Bisa disimpulkan lokasi itu kemungkinan akan adanya sinkhole.

"Mungkin tiap tahun ada. Mungkin saat ini sulit identifikasi arahnya ke mana karena tidak bisa ditebak karena belok kanan, kiri, naik, turun," kata dia.

Ia menyatakan lubang yang muncul berpotensi meluas, tergantung luasan gua yang ada di dalam tanah. Untuk melihat potensinya, bisa dilakukan dengan cara memasukkan kamera ke dalam lubang.

"Bisa dilihat melalui teknologi, kamera dimasukkan. Bisa kita lihat jelas itu kondisi di bawahnya," ujar Wahyu.

Dia mengingtkan, kepada warga sekitar untuk memahami kondisi sekitar agar bisa bersiaga dengan tanda-tanda yang diberikan alam. Jika melihat tanda-tanda pra-sinkhole, warga diminta langsung berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Kondisi keliling tanah labil atau turun. Apakah ada lubangnya, apakah ada saluran airnya. Kalau sudah ada lubang, ya koordinasi dengan pihak terkait," kata Wilopo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya