Misi Khusus Kapolda Jatim Kunjungi Wakil Ketua Rais Aam PBNU

Misi khusus Kapolda Jatim itu berkaitan dengan angket pendataan kyai oleh polisi.

oleh Dian Kurniawan Dhimas Prasaja diperbarui 08 Feb 2017, 12:31 WIB
Kapolda Jatim

Liputan6.com, Surabaya - Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin dan Kapolrestabes Surabaya Kombes M. Iqbal berkunjung ke Pondok Pesantren Miftahul Sunnah, Jalan Kedung Tarukan 100, Surabaya, Jawa Timur.

Kunjungan tersebut, menurut Kapolda Jatim, merupakan kegiatan rutin sebagai Kapolda Jatim yang baru untuk menjaga Jawa Timur tetap kondusif.

"Saya selaku Kapolda Jawa Timur yang baru ingin silaturahmi pada para kiai sepuh yang ada di Jawa Timur, salah satunya adalah Kyai Miftach ini," kata Kapolda Jatim di pelataran Pondok Pesantren Miftahul Sunnah, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 7 Februari 2017.

Kapolda juga mengakui ada misi khusus yang dibawanya dalam kunjungannya ke Wakil Rais Aam PBNU. Misi itu adalah berkonsultasi tentang edaran pendataan kyai di sejumlah wilayah Jawa Timur yang ditanggapi keberatan sejumlah kyai.

"Sekali lagi saya bilang, sebenarnya tidak ada pendataan yang rumit, pertemuan ini sebenarnya silahturahmi. Simpel saja sebenarnya, kami ingin mendapatkan referensi langsung kiai yang hendak dikunjungi, tidak ada keinginan lain sebetulnya," kata Kapolda Jatim.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Miftahul Sunnah, Surabaya, KH Miftahul Akhyar menuturkan pertemuan tersebut adalah bentuk kerja sama antara ulama dengan kepolisian di Jawa Timur.

"Intinya ini adalah kerja sama antara ulama di Jawa Timur. Jadi bagaimana di Jawa Timur yang kiblatnya Indonesia ini harus jadi percontohan," tutur Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.

Kyai Miftah juga menyatakan tak masalah dengan edaran pendataan itu. "Hanya saja ada kekhawatiran, bisa bertemu kyai itu harus selektif sekarang ini," ujar Wakil Rais Aam lagi.

Ia berharap silaturahmi yang dijalin Kapolda bisa mewujudkan kerja sama antara ulama dan umaro serta kepolisian. "Hingga pada akhirnya, kondusifitas di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, yang kita harapkan bisa tenang ke depan bagi masyarakat," ujar Kyai Miftah.

2 dari 2 halaman

Angket Data Kyai di Jombang

Angket pendataan kyai di Jombang. (dok.stimewa)

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Barung Mangera menuturkan pendataan para kiai dan ulama oleh polisi tidak hanya dilakukan di Jombang saja, tetapi secara bertahap nantinya akan diterapkan di seluruh Jawa Timur.

"Kita memang melakukan pendataan kepada seluruh para ulama dan kiai di jawa timur. Gunanya untuk apa, karena Polri pasti butuh stakeholder yang ada termasuk kiai dan ulama," tutur Barung saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat, 3 Februari 2017.

Barung mengatakan, dengan data tersebut, Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, akan mendatangi para kiai untuk meminta masukan atau saran dalam menjaga ketertiban masyarakat.

"Beliau (Kapolda) akan datang sendiri secara etis meminta formula apa yang harus dilakukan agar keamanan dan ketertiban masyarakat bisa tercapai seperti yang diharapkan semua pihak," ujar Barung.

Sebelumnya, isu pendataan kyai-kyai oleh polisi di Kabupaten Jombang mencuat setelah Kyai Haji Mohamad Irfan Yusuf, sepupu Gus Sholah, menyampaikan keluhannya di Facebook beberapa hari lalu.

Dalam akun Facebooknya, Gus Irfan, panggilan akrab KH Mohamad Irfan Yusuf, menyampaikan bahwa pendataan kiai-kiai membuat dirinya teringat dengan zaman PKI. Gus Irfan juga mengunggah lembaran atau angket dari polisi yang dia terima dan harus diisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya