Viral di Medsos, JPO di Cengkareng Ini Menyimpan Misteri

JPO itu disebut menyimpan sebuah cerita menyeramkan. Pengendara bisa terjungkal, hingga berujung kepada kematian.

oleh Muslim AR diperbarui 07 Feb 2017, 09:04 WIB
Jembatan Penyeberangan Orang menyimpan cerita menyeramkan.

Liputan6.com, Jakarta - Video pengendara motor terjungkal di jembatan penyeberangan orang (JPO) menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman itu, sang pengendara gagal menaiki JPO yang dipisahkan jalan selebar sekitar 70 sentimeter.

JPO di jalan lingkar luar, Cengkareng, Jakarta Barat, itu disebut menyimpan sebuah cerita menyeramkan. Pengendara tak hanya terjungkal, malah bisa celaka yang berujung kepada kematian.

"Iya, ramai di YouTube, saya saja kaget, tapi sebenarnya ngeri. Banyak yang jatuh di jembatan itu, ada yang mati bahkan," ujar Takim, warga yang biasa berdagang di sekitar lokasi, Selasa (7/2/2017).

Takim yang juga pedagang pecel lele itu sudah membuka usaha di sana sejak 2004. Menurut dia, JPO itu sering makan korban, dari luka-luka, patah tulang, hingga meninggal dunia.

"Lah, yang pada jatuh kan saya kasih teh anget dari sini," kata Takim.

JPO yang berada tepat di sebelah kanan dari pertigaan Jalan Rawa Bengkel itu, kata Takim, terakhir dipakai para pengendara sepeda motor akhir Mei 2016. Ia tak tahu persis kapan portal penghalang JPO itu dipasang.

"Ada yang mati juga, sempat dilarikan ke rumah sakit. Terus yang nganter bilang udah mati," ucap Takim.

Kejadian itu, kata Takim, terjadi sekitar bulan Mei. Setelah itu portal penghalang dipasang agar tak lagi dilewati pengendara sepeda motor.

"Udah empat kali di pasang itu, awal pembangunan udah dikasih besi penghalang, trus dibongkar sama orang-orang yang lewat, dipasang lagi, dibongkar lagi. Terakhir yang ini, Juni tahun lalu dipasang sama petugas," ucap Takim.

Jembatan orang itu sangat membantu masyarakat yang akan menyeberang jalan. Sebab, jalan itu dipisahkan Tol Bandara, sedangkan jalanan lingkar luar selalu macet.

Akhirnya JPO tersebut menjadi jalan pintas terbaik warga. Jika ingin memutar, mereka harus menempuh sekitar 800 meter. Namun, karena kemacetan parah, banyak pengendara motor yang memaksa menaiki JPO setinggi 12 meter lebih itu.

"Kalau naiknya asyik, asal enggak hujan saja, karena memacu adrenalin, tapi pas turunnya, keder juga," kata Somad, warga sekitar yang mengaku kapok naik JPO lantaran pernah terjatuh.

Somad, mengaku dua kali naik JPO tersebut. Kali pertama, ia baik-baik saja. Namun saat kedua, ia apes. Ban sepeda motornya salip dan kepalanya menghantam pagar JPO.

"Ini yang copot-copot, (pagar JPO) salah satunya saya yang matahin. Lumayan sakit juga, dua hari masih berasa ngilu di punggung," ucap Somad.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat Anggiat Banjar Nahor menyebut pembangunan besi penghalang itu sudah berkali-kali dilakukan. Mulai dari polisi, Jasa Bina Marga, hingga Sudin Perhubungan dan Transportasi juga pernah memasangnya. Namun, dicopot oleh masyarakat yang melintas.

"Ya kemungkinan dicopot, kita sudah pasang lagi," kata Anggiat di Jakarta Barat.

Dari pantauan Liputan6.com di lokasi, JPO tersebut memang dipasangi besi penghalang. Namun, masih bisa dilalui sepeda. Banyak warga yang menuntun sepedanya melewati JPO tersebut.

"Terlebih kalau pagi buta, Mas bisa lihat banyak pedagang sayur yang pakai sepeda lewat sini," ucap Amar, warga yang tinggal tak jauh dari JPO.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya