Liputan6.com, Tangerang: Banjir merendam ratusan rumah di Kompleks Cirendeu Permai, Tangerang Selatan, Banten, sejak Rabu (30/6) dini hari. Diduga hujan di kawasan Bogor, Jawa Barat, menyebabkan Kali Pesanggrahan yang melintasi perumahan tersebut meluap dan membanjiri rumah penduduk.
Ketinggian air mencapai satu meter dan mengganggu aktivitas warga. Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyiapkan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi warga. Namun sejumlah warga memilih tetap di rumah. Apalagi, menjelang siang, genangan air berangsur surut.
Menurut warga, kawasan mereka memang langganan banjir karena lokasi perumahan berada di dataran rendah. Warga berharap pemerintah melakukan langkah tepat agar banjir tak kembali terjadi.
Banjir juga menerjang Kampung Makassar, Jakarta Timur. Sejak pukul 04.00 WIB, air menggenangi ratusan rumah di tiga rukun warga di kawasan tersebut. Kendati demikian, warga memutuskan tetap bertahan dan belum mengungsi lantaran ketinggian air masih dianggap aman.
Menyusul surutnya air, warga kini mulai membersihkan sisa kotoran dan lumpur. Banjir ini diduga akibat dialihkannya aliran air dari pintu air Kramatjati. Akibatnya, warga kesal karena banjir seperti ini tak biasa terjadi. Terakhir kali banjir melanda Kampung Makassar terjadi pada 2007.(TES/ANS)
Ketinggian air mencapai satu meter dan mengganggu aktivitas warga. Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyiapkan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi warga. Namun sejumlah warga memilih tetap di rumah. Apalagi, menjelang siang, genangan air berangsur surut.
Menurut warga, kawasan mereka memang langganan banjir karena lokasi perumahan berada di dataran rendah. Warga berharap pemerintah melakukan langkah tepat agar banjir tak kembali terjadi.
Banjir juga menerjang Kampung Makassar, Jakarta Timur. Sejak pukul 04.00 WIB, air menggenangi ratusan rumah di tiga rukun warga di kawasan tersebut. Kendati demikian, warga memutuskan tetap bertahan dan belum mengungsi lantaran ketinggian air masih dianggap aman.
Menyusul surutnya air, warga kini mulai membersihkan sisa kotoran dan lumpur. Banjir ini diduga akibat dialihkannya aliran air dari pintu air Kramatjati. Akibatnya, warga kesal karena banjir seperti ini tak biasa terjadi. Terakhir kali banjir melanda Kampung Makassar terjadi pada 2007.(TES/ANS)
