JK: Kelewatan Kalau Jawa Barat Tidak Maju

Jawa Barat cukup baik dapat dilihat dari jumlah ekspor yang cukup tinggi mencapai sekitar 18 persen dari total ekspor nasional.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jan 2017, 10:43 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) memberi sambutan pada peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Dalam kesempatan itu, JK juga membuka grand final lomba cerdas cermat yang diselenggarakan MPR. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan, kelewatan kalau Provinsi Jawa Barat tidak maju. Menurutnya, itu karena begitu banyak potensi yang dimiliki daerah tersebut.

"Jawa Barat kalau tidak maju memang kelewatan," kata JK di acara dialog ekonomi dalam rangka Rapimprov III Kadin Jawa Barat di Bandung, Selasa (24/1/2017).

JK mengatakan, Jawa Barat memiliki berbagai potensi untuk menjadi daerah maju, seperti sumber daya alam yang kaya, sumber daya manusia, pendidikan yang baik, dan jumlah penduduk yang besar, serta infrastruktur yang relatif salah satu yang terbaik.

"Kalau kita bicara tentang kemajuan, pastilah tidak mungkin tidak karena segala faktor ada di sini, alam, SDM dan dekat Ibu Kota," ujar JK.

Dari segi ekonomi, Jawa Barat cukup baik. Ini dapat dilihat dari jumlah ekspor yang cukup tinggi mencapai sekitar 18 persen dari total ekspor nasional. Namun, JK menyebutkan, ekonomi tidak bisa diukur dari pendapatan per kapita karena masih terjadi kesenjangan.

"Kalau sekarang berapa banyak orang Sunda yang jadi pemilik industri, pemilik hotel. Tapi sekarang lebih banyak yang jadi pekerja. Ini menjadi masalah besar," kata dia.

Karena itu, menurut Jusuf Kalla, penting untuk memunculkan para pengusaha muda dan pengusaha pribumi untuk bangkit. Selain itu, kata dia, penting juga dukungan pemerintah kepada pengusaha-pengusaha tersebut.

"Inti itu semua adalah semangat entrepreneur, membangkitkan kembali semangat pengusaha pribumi untuk berusaha," ujar JK.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya