Petaka Pencari Gaharu di Hutan Pegunungan Aceh

Basarnas Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, pun mengirimkan tim untuk mengevakuasi dua jasad pencari gaharu di Gunung Perkison.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jan 2017, 08:32 WIB

Liputan6.com, Kutacane, Aceh Tenggara - Petaka menimpa dua pencari gaharu di hutan pegunungan wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Badan SAR Nasional (Basarnas) Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, pun mengirimkan tim untuk mengevakuasi dua jenazah pencari gaharu di Gunung Perkison.

"Tim SAR gabungan kembali putuskan naik ke kaki Gunung Perkison, demi membantu evakuasi dua jenazah," ucap Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Aceh Tenggara, Senin, 23, Januari 2017, seperti dilansir Antara.

Kedua jenazah tersebut dilaporkan warga setempat atas nama Munjir (33) dari Banda Aceh dan Sembiring (40) asal Medan, Sumatera Utara.

Satu dari tiga orang korban tersesat dan kelaparan, kini ditemukan warga dalam kondisi yang sangat kritis bernama Bentol (60), warga Desa Tenembak Alas, Kecamatan Deleng Pokhisen, Aceh Tenggara.

Dilaporkan pula, empat warga setempat kini masih bertahan di sekitar lokasi tempat penemuan ketiga orang korban yang hilang di gunung berketinggian 2.828 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut karena mencari kayu gaharu demi membantu perekonomian keluarga.

"Hari ini tanggal 23 Januari 2017, tim SAR dari darat sudah diberangkatkan. Untuk evakuasi jenazah menggunakan helikopter, belum bisa dilakukan," kata Risky.

"Sepanjang hari tadi, terutama mulai dari pagi sampai sore, di wilayah Aceh Tenggara turun hujan dan berkabut," ia menambahkan.

Tercatat pada Sabtu, 14 Januari 2017, secara resmi Basarnas menghentikan pencarian terhadap tiga orang korban hilang setelah menyisir gunung tersebut selama 14 hari.

Tim pertama Basarnas setempat berangkat pada Ahad, 1 Januari 2017. Mereka menemukan seorang korban dari lima yang dicari atas nama Ayuman Sastra (30) warga Desa Liang Pangi, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara, dalam keadaan selamat.

Disusul tim kedua pada Rabu, 4 Januari 2017. Namun, tim mengalami kendala peralatan komunikasi dan terpaksa menempuh jalur cukup ekstrem, sehingga memutuskan untuk kembali pada Sabtu, 7 Januari 2017.

Terakhir tim ketiga berangkat pada Ahad, 8 Januari 2017, dengan sasaran mencari empat korban. Tim menemukan satu korban atas nama Jalal (40) warga Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel, dalam keadaan selamat.

Arta (36), warga Terutung Payung, Bambel, sebagai korban yang selamat melaporkan pada Sabtu, 31 Desember 2016, dia tersesat dan menderita kelaparan bersama kelima rekannya karena mencari kayu gaharu di Gunung Perkison.

Adapun kayu gaharu atau Aquilaria malaccensis memiliki tinggi pohon 40 meter, dan diameter 60 centimeter mengandung resin beraroma wangi yang dipakai campuran untuk membuat parfum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya