Neraca Dagang RI Surplus US$ 8,78 Miliar pada 2016

BPS mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 990 juta pada Desember 2016.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Jan 2017, 12:06 WIB
Ratusan peti kemas di area JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). Secara kumulatif, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari-September 2016, nilai ekspor sebesar US$ 104,36 miliar, turun 9,41% (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Indonesia di Desember 2016 sebesar US$ 990 juta. Secara keseluruhan sepanjang Januari-Desember tahun lalu mencapai surplus US$ 8,78 miliar atau lebih tinggi dibanding realisasi 2015.

Kepala BPS, Suhariyanto  mengungkapkan, kinerja ekspor di akhir 2016 sebesar US$ 13,77 miliar atau lebih besar dibanding capaian impor senilai US$ 12,78 miliar di Desember 2016.

"Jadi surplus neraca dagang di Desember sebesar US$ 0,99 miliar," ujar dia saat Konferensi Pers Neraca Perdagangan Desember 2016, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Kinerja surplus neraca perdagangan akhir tahun lalu ini, Suhariyanto menuturkan, berasal dari ekspor non migas yang masih mencetak surplus US$ 1,45 miliar. Sementara neraca perdagangan migas defisit US$ 455,8 juta.

Sedangkan untuk surplus sepanjang 2016, tercapai US$ 8,78 miliar. Realisasi ekspor senilai US$ 144,43 miliar selama Januari-Desember 2016, sementara impor tercatat lebih rendah US$ 135,65 miliar.

"Surplus di 2016 sebesar US$ 8,78 miliar atau lebih tinggi dibanding pencapaian surplus di periode Januari-Desember 2015 senilai US$‎ 7,67 miliar," kata Suhariyanto.

Dia menuturkan, surplus neraca perdagangan kumulatif ini karena realisasi neraca perdagangan di Januari-Desember 2016 untuk non migas mencetak surplus lebih besar, yakni senilai US$ 14,42 miliar. Sementara neraca dagang migas masih defisit US$ 5,64 miliar.

"Meskipun masih mencetak surplus, kinerja ekspor Indonesia masih turun dibanding realisasi 2015. Itu karena ekspor kita belum pulih sepenuhnya," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya