Liputan6.com, Yogyakarta: Wakil Presiden Boediono menegaskan bahwa keberadaan ujian nasional (UN) masih diperlukan. UN dianggap bisa menyamaratakan standar mutu pendidikan nasional hingga menyamai standar internasional. Demikian penegasan Wapres Boediono saat berdialog dengan siswa SMA se-Yogyakarta, Rabu (2/6).
Boediono mengaku sudah mendapat laporan dari menteri pendidikan nasional tentang proses pelaksanaan, hasil, dan manfaat UN. Itulah sebabnya, Boediono sepakat jika UN masih sangat diperlukan.
Hanya dengan pelaksanaan UN, kata Boediono, dapat diketahui sekolah yang sudah sesuai standar dan belum. "Jika ada sekolah yang belum mencapai standar, maka kita bantu apakah fasilitasnya, tenaga pengajarnya. Jadi, kita bantu. Tujuannya bukan untuk menghukum," kata Boediono kepada Antara.
Wapres mengakui masih ada persoalan dalam pelaksanaan UN, namun bukan berarti harus dihapuskan. Pemerintah akan terus melakukan perbaikan dalam proses penyelenggaraan UN.(ULF)
Boediono mengaku sudah mendapat laporan dari menteri pendidikan nasional tentang proses pelaksanaan, hasil, dan manfaat UN. Itulah sebabnya, Boediono sepakat jika UN masih sangat diperlukan.
Hanya dengan pelaksanaan UN, kata Boediono, dapat diketahui sekolah yang sudah sesuai standar dan belum. "Jika ada sekolah yang belum mencapai standar, maka kita bantu apakah fasilitasnya, tenaga pengajarnya. Jadi, kita bantu. Tujuannya bukan untuk menghukum," kata Boediono kepada Antara.
Wapres mengakui masih ada persoalan dalam pelaksanaan UN, namun bukan berarti harus dihapuskan. Pemerintah akan terus melakukan perbaikan dalam proses penyelenggaraan UN.(ULF)