Pemerintah Minta Warga Kurangi Makan Nasi

Konsumsi beras Indonesia masih sangat tinggi, yakni 139 kilogram per tahun. Angka ini lebih tinggi dari Malaysia dan Thailand yang hanya di bawah 100 kg per tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Mei 2010, 17:42 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah meminta warga mengurangi makan nasi dan beralih ke singkong, sagu, jagung, dan kentang. Alasannya, konsumsi beras bisa turun 1,5 persen setiap tahun jika warga bisa mengurangi makan nasi. Demikian permintaan Menteri Pertanian Suswono yang disampaikan baru-baru ini, di Jakarta.

Menurut Suswono, pertumbuhan penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahun. Dengan begitu kebutuhan beras juga meningkat, sehingga menjadi beban bagi negara. "Menanam itu perlu air. Padahal, cuaca sangat fluktuatif saat ini. Ada baiknya memikirkan sumber lain selain nasi," kata Suswono.

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Prabowo Subianto punya pendapat yang sama. Sudah seharusnya masyarakat tak mengandalkan satu komoditi. "Harus ada diversifikasi pangan sehingga tidak lagi mengandalkan satu komoditi. Kan ada jagung dan sebagainya," ujar Prabowo.

Namun, sejumlah masyarakat mengaku tak bisa jika harus mengurangi makan nasi. Bagi mereka, makan nasi adalah keharusan. Sedangkan singkong, sagu, dan kentang adalah pelengkap. Terlebih sudah sejak kecil mereka mengkonsumsi nasi.

Saat ini konsumsi beras masyarakat Indonesia masih sangat tinggi, yakni 139 kilogram per tahun. Angka ini lebih tinggi dari Malaysia dan Thailand yang hanya di bawah 100 kg per tahun.(ULF)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya