Liputan6.com, New York: Kepolisian New York, Amerika Serikat, membantah klaim kelompok Taliban, Pakistan, yang menyatakan diri sebagai dalang upaya bom gagal di Times Square, Senin (3/5).
Dalam rekaman kamera pemantau atau CCTV di sekitar lokasi Time Square, video berdurasi 20 detik ini berisi rekaman seorang pria setengah baya terlihat tengah membuka kausnya. ia kemudian memasukkannya ke dalam sebuah tas, dekat mobil SUV yang baru saja diparkir.
Hingga kini, polisi masih memburu pria itu. Polisi juga meneliti bukti-bukti dari mobil Nissan Pathfinder yang bermuatan bom rakitan dan bom gas propane.
Sabtu malam silam, polisi setempat mengevakuasi ribuan pejalan kaki di Times Square, sesaat setelah menemukan sebuah mobil yang bermuatan bahan peledak. Bahan peledak itu, antara lain tiga tangki gas, kembang api, dua galon bahan bakar, kabel listrik dan sebuah alat seperti pengatur waktu [baca: Ancaman Bom Mobil, Ribuan Orang Dievakuasi].
Namun, polisi dan pemerintah yakin bom gagal itu bukan hasil karya kelompok teroris besar. Adapun Presiden Barack Obama berjanji akan memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga Amerika.(IDS/ANS)
Dalam rekaman kamera pemantau atau CCTV di sekitar lokasi Time Square, video berdurasi 20 detik ini berisi rekaman seorang pria setengah baya terlihat tengah membuka kausnya. ia kemudian memasukkannya ke dalam sebuah tas, dekat mobil SUV yang baru saja diparkir.
Hingga kini, polisi masih memburu pria itu. Polisi juga meneliti bukti-bukti dari mobil Nissan Pathfinder yang bermuatan bom rakitan dan bom gas propane.
Sabtu malam silam, polisi setempat mengevakuasi ribuan pejalan kaki di Times Square, sesaat setelah menemukan sebuah mobil yang bermuatan bahan peledak. Bahan peledak itu, antara lain tiga tangki gas, kembang api, dua galon bahan bakar, kabel listrik dan sebuah alat seperti pengatur waktu [baca: Ancaman Bom Mobil, Ribuan Orang Dievakuasi].
Namun, polisi dan pemerintah yakin bom gagal itu bukan hasil karya kelompok teroris besar. Adapun Presiden Barack Obama berjanji akan memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga Amerika.(IDS/ANS)
