Fungsi Hydran Kurang Maksimal

Kebakaran sering kali terjadi di Jakarta. Tercatat sudah ada sekitar 350 kasus kebakaran. Kendala utama untuk memadamkan api di antaranya rusaknya hydran.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Apr 2010, 17:13 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Kebakaran sering kali terjadi di Jakarta. Tercatat sudah ada sekitar 350 kasus kebakaran. Tak jarang terjadi kerugian materiil puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Begitu pula ribuan orang kehilangan tempat tinggal atau tempat mencari nafkah.

Ironisnya lagi, sering pula api terlambat dipadamkan karena berbagai kendala. Satu di antaranya hydran untuk sumber air sering tak berfungsi. Ini pula yang diduga menjadi kendala saat si jago merah membakar Pasar Ramayana, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 2 April silam. Namun ini dibantah Manajer Area PD Pasar Jaya Royani. "Semuanya berfungsi," jelas Royani di Jakarta, Sabtu (3/4).

Kebakaran di Pasar Ramayana menghanguskan lebih dari 500 kios di lantai dua dan tiga. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 6 miliar [baca: Pasar Kebayoran Lama Masih Terbakar].

Terlepas dari siapa yang benar dan salah, hydran di ibu kota sebesar 70 persen tak berfungsi normal. Biasanya disebabkan oleh ulah tangan -tangan jahil. Tak jarang saat kebakaran petugas pemeriksa hydran sering menemukan bagiannya tak lagi utuh.

Saluran hydran di negara maju umumnya tersendiri. Tapi di Indonesia, hydran bercampur dengan jaringan air bersih. Tampaknya kesadaran warga Ibu Kota untuk memelihara fasilitas umum belum berkembang. Jarang sekali ditemukan hydran dengan kondisi terjaga.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya