Gunung Parang, Surga bagi Pemanjat Tebing Dunia

Meski banyak didatangi pendaki asing, fasilitas umum yang tersedia di Gunung Parang masih minim.

oleh Abramena diperbarui 16 Des 2016, 15:51 WIB
Meski banyak didatangi pendaki asing, fasilitas umum yang tersedia di Gunung Parang masih minim. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Gunung Parang yang berlokasi di Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Gunung berbatu andesit itu memiliki ketinggian 930 meter di atas permukaan laut. Saat ini, gunung tersebut menjadi arena memacu adrenalin bagi para pecinta panjat tebing.

"Tujuan para pengunjung ke sini utamanya menaklukan tebing batu. Rata-rata dalam setiap pekan sekitar 200 orang yang datang," kata salah seorang Badega Gunung Parang, Mulyana, Kamis, 15 Desember 2016.

Di Gunung Parang, para pengunjung bisa menaiki tebing yang curam dengan kemiringan 90 derajat. Mereka juga dapat menikmati keindahan alam yang masih perawan.

Selain sebagai lokasi panjat tebing, tempat tersebut juga bisa digunakan berkemah dengan mengambil tempat di sekitar kaki gunung yang berupa perbukitan.

Jangan khawatir ketika berkunjung ke Gunung Parang, karena pihak pengelola yang disebut badega telah menyiapkan berbagai fasilitas, termasuk memanjat. Selain itu, apapun kegiatan akan dipandu.

"Untuk biaya disesuaikan dengan ketinggian panjatan, mulai dari Rp 65 ribu per 100 meter hingga hingga Rp 625 ribu untuk panjatan mencapai 900 meter," kata Mulyana.

Namun, seluruh fasilitas yang ada di areal wisata itu saat ini masih minim dan kumuh. Diperlukan sentuhan untuk meningkatkan pelayanan, mulai dari pembangunan toilet hingga rumah singgah.

Terkait itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan akan segera menata fasilitas di Gunung Parang. Dedi menyatakan akan menambah sejumlah fasilitas di sekitar maupun jalur pendakian.

"Kita akan melakukan penataan dengan membangun saung bambu, termasuk toilet. Saya siapkan anggaran untuk menata Gunung Parang ini Rp 400 miliar," ujar Dedi di Purwakarta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya