Pasutri Terjebak di Reruntuhan Ruko Akibat Gempa Aceh

Ramli tewas saat hendak menyelamatkan istrinya di dalam rumah saat gempa Aceh mengguncang dengan kekuatan 6,5 SR.

oleh Windy Phagta diperbarui 08 Des 2016, 06:40 WIB
Alat berat mengevakuasi runtuhan di Pidie Jaya (Liputan6.com/Windi)

Liputan6.com, Aceh - Sepasang suami istri, H Rajali dan Harfiah, terjebak di runtuhan rumah toko di Desa Meusanah Kaye, Jato, Sigli. Sang suami terjebak usai berwudu dan hendak menunaikan salat Subuh. Gempa Aceh kembali mengguncang. Subuh tampak mencekam dan mengingatkan warga pada bencana gempa dan tsunami 2014 lalu.

Saat ini tiga unit alat berat backhoe tengah berupaya mengevakuasi runtuhan bangunan. Sang suami berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.00 WIB. Ramli ditemukan sudah meninggal dunia di dekat pintu masuk ruko. Sementara hingga pukul 14.00 WIB, istrinya belum juga ditemukan.

"Mereka terperangkap saat suaminya jelang (salat) subuh, habis wudu," kata Joni, salah seorang warga yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi kejadian, Rabu (7/12/2016).

Evakuasi dilakukan. Beberapa jam setelah bangunan roboh, alat-alat berat mulai mengeruk puing-puing dan material bangunan untuk mencari keberadaan pasangan suami-istri tersebut.

"Dia (korban Ramli) sempat keluar untuk salat Subuh tapi ke rumah lagi pas gempa selamatkan istrinya," kata Joni.

Gempa Aceh berkekuatan 6,5 SR itu terjadi pada Rabu pagi, 7 Desember 2016. Gempa tektonik ini menelan puluhan korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka serta kerusakan bangunan. 

"Korban diperkirakan masih akan bergerak naik, mengingat kerusakan yang massif di Aceh Pidie Jaya," tutur Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Kantor BNPB, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Rabu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya