Liputan6.com, Serang: Keisya Nabila, bocah berusia satu setengah tahun yang mengalami komplikasi penyakit dalam sejak berumur 22 hari, akhirnya meninggal di Rumah Sakit Umum Serang, Banten, Selasa (2/3). Keisya tak sanggup lagi melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Kedatangan jenazah Keisya disambut tangis lirih keluarga.
Setelah mengalami komplikasi akut, orangtua balita ini tidak dapat berbuat banyak untuk menolong buah hatinya. Penghasilan mereka sangat terbatas lantaran hanya bekerja serabutan sebagai buruh di Pasar Rau, Kota Serang. Kendati telat, pertolongan medis memang akhirnya diperoleh. Dokter memvonis Keisya menderita gagal jantung, kelenjar ginjal, dan pembengkakan pada liver serta pendarahan otak.
Upaya keluarga untuk menggalang dana melalui koin cinta untuk Keisya kandas karena balita itu sudah lebih dulu meregang nyawa. Meski kasus Keisya sudah banyak diberitakan, pemerintah setempat tidak sedikitpun tersentuh. Hingga jasad bocah malang ini dimakamkan tak satupun aparat pemerintah datang untuk menunjukkan empati mereka pada rakyatnya [baca: Derita Keisya Akibat Kebocoran Ginjal].(IAN)
Setelah mengalami komplikasi akut, orangtua balita ini tidak dapat berbuat banyak untuk menolong buah hatinya. Penghasilan mereka sangat terbatas lantaran hanya bekerja serabutan sebagai buruh di Pasar Rau, Kota Serang. Kendati telat, pertolongan medis memang akhirnya diperoleh. Dokter memvonis Keisya menderita gagal jantung, kelenjar ginjal, dan pembengkakan pada liver serta pendarahan otak.
Upaya keluarga untuk menggalang dana melalui koin cinta untuk Keisya kandas karena balita itu sudah lebih dulu meregang nyawa. Meski kasus Keisya sudah banyak diberitakan, pemerintah setempat tidak sedikitpun tersentuh. Hingga jasad bocah malang ini dimakamkan tak satupun aparat pemerintah datang untuk menunjukkan empati mereka pada rakyatnya [baca: Derita Keisya Akibat Kebocoran Ginjal].(IAN)
