Liputan6.com, Jakarta Pemuda ini tidak akan menyangka telepon pintar miliknya yang hilang di atas kereta akan ditemukan di negara lain yang berjarak 5.800 kilometer dari Tokyo. Karena peristiwa tersebut, pemuda bernama Shota Noda kini bersahabat dengan orang yang menemukan telepon pintarnya di Jakarta.
“Saya mendapatkan pesan dari SNS yang menanyakan, apakah ini smartphone kamu? Ternyata pesan ini datangnya dari Jakarta," ungkap Shota Noda, seorang mahasiswa Yokohama National University di Kanagawa, seperti dikutip dari Coconuts.co, Kamis (20/10/2016).
Advertisement
Pesan itu dikirimkan oleh Syahri Rochmat, seorang teknisi dari PT KAI yang telah menemukan telepon genggam Noda saat memeriksa kereta yang baru datang dari Jepang, sebelum digunakan di jaringan Commuterline Jabodetabek. Ketika Rochmat memeriksa tempat duduk, ia menemukan sebuah telepon genggam lengkap dengan kartu pelajar yang berbahasa Jepang.
Rochmat akhirnya mencari cara untuk menemukan pemiliknya, namun ia tidak bisa membaca aksara Jepang. Karena itu ia mencari pertolongan melalui jejaring sosial dan akhirnya seseorang bisa mencari informasi mengenai pemilik sebenarnya, yaitu Noda.
Noda berhubungan melalui media sosial dengan Rochmat dan meminta Rochmat mengirimkan telepon genggam miliknya yang hilang ke Jepang. Namun karena kendala bahasa, mereka berdua sulit berkomunikasi hingga akhirnya Noda memutuskan datang ke Indonesia.
Mereka berdua akhirnya bertemu pada 27 Juli 2016, dan Rochmat memberikan telepon genggam tersebut lengkap dengan kartu pelajarnya. Kini mereka berdua pun bersahabat dekat dan saling mengunjungi satu sama lainnya.
“Smartphone dan teman baru ini sangat berharga untuk saya,” kata Noda.
