Liputan6.com, Jakarta - Antisipasi penyebaran virus Zika makin diintensifkan di sejumlah titik kedatangan internasional, baik di bandara maupun di pelabuhan. Petugas mendeteksi kemungkinan adanya virus Zika lewat detektor panas tubuh dan melakukan sosialisasi lewat brosur dan stiker.
Sementara itu, merebaknya virus Zika di Singapura dan fakta pernah ditemukannya virus ini di Jambi tahun lalu, membuat masyarakat harus waspada terhadap penyakit ini. Virus Zika pertama kali ditemukan pada 1947 di seekor monyet resus yang hidup di hutan Zika, Uganda, Afrika.
Advertisement
