Jihad Selfie, Menguak Cara Baru Rekrut Teroris via Socmed

Film Jihad Selfie menguak cerita kelam para remaja yang direkrut untuk menjadi calon anggota ISIS.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Agu 2016, 10:31 WIB
Film Jihad Selfie menguak cerita kelam para remaja yang direkrut untuk menjadi calon anggota ISIS.

Citizen6, Jakarta Noor Huda Ismail, seorang pengamat terorisme sekaligus aktivis yang sedang melanjutkan studi PhD di Monash University, Melbourne, Australia membuat film dokumenter bertajuk perjalanan jihad seorang teroris. Film yang berjudul, Jihad Selfie dibuat Noor dengan sasaran penonton remaja berusia 16-26 tahun, yang bingung akan pencarian jati diri.

Kehidupan di era literasi media saat ini marak dengan pengenalan komunitas-komunitas Islam, seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Mereka merekrut anggota baru, khususnya mengincar anak muda, di jejaring media sosial.

Sang pemeran utama film dokumenter Jihad Selfie asal Aceh, Teuku Akbar Maulana, 17, hampir menjadi calon anggota ISIS di Suriah. Pelajar yang bersekolah di SMA Kayseri Turki ini ditemukan Noor saat menginjakkan kaki di negara kebab. Bertemu dengan Akbar menjadi salah satu alasannya membuat film dokumenter.

Dalam pengakuannya, Akbar sempat sangat tertarik dengan ajaran ISIS. Menyandang nama ISIS sebagai komunitas Islam yang terkenal di dunia memang membuatnya tergiur. Menurut dia, ISIS mengajarkan suatu pembelaan agama Islam dengan cara berjihad. Bayangan “wah” berputar-putar di kepalanya. Bahkan, beberapa teman Akbar yang telah sah menjadi anggota ISIS sempat membuat remaja ini iri.

Teuku Akbar Maulana

Unggahan foto-foto temannya di Facebook menyadarkan dirinya perlu sesuatu yang berbeda. Akbar merasa bosan dengan kehidupan yang begitu-begitu saja dan ingin mencari jati diri.

“Kerennya itu, dia (temannya) sudah foto sambil pegang senjata, katanya enak di sana. Makannya daging kuda dan kalau kita mati pun di sana, kita sudah mati syahid dan dapat surga untuk orang tua," ujar Akbar saat ditanya dalam diskusi soal alasan mengapa bisa tertarik untuk bergabung di Studio SCTV lantai 16, Senayan City, Jakarta, Kamis (18/8).

Namun, ia tidak menelan mentah-mentah hal tersebut. Hal ini dikarenakan bukti yang belum jelas, sederet pertanyaan masih melayang-layang di benaknya. Ia melihat semua teman-temannya yang sudah bergabung di ISIS, meninggal satu persatu. Bagi para pengikut ISIS, bom bunuh diri di Irak termasuk mati syahid dengan cara jihad.

Film Dokumenter Jihad Selfie

Lantas, bagaimana sikap Akbar menghadapi pilihan hidupnya, kamu bisa baca selengkapnya di sini.

Ditulis oleh Estrin Vanadianti Lestari - Universitas Pancasila

Campus Citizen Journalist Liputan6.com

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya