Menko Luhut Minta Polisi Tak Tembak Mati WNI Pengikut Santoso

Luhut meminta baik polisi maupun tentara yang terlibat perburuan pengikut Santoso meminimalisir terjadinya kontak senjata.

oleh Audrey Santoso diperbarui 22 Jul 2016, 16:48 WIB
Luhut Pandjaitan di acara Munaslub Partai Golkar, Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5/2016). (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 19 anak buah Santoso alias Abu Wardah yang tersisa merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan meminta polisi maupun tentara yang terlibat perburuan para pengikut Santoso itu meminimalisir terjadinya kontak senjata.

"Jadi kita mendekati masalah ini dengan kearifan. Pendekatan agama dan kedekatan budaya," kata Luhut melalui keterangan tertulis, Jumat (22/7/2016).

Permintaan Luhut itu disampaikan saat menghadiri acara silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama se-Banten bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius di Serang, di Banten, hari ini.

"Negara ini harus kita bangun dengan ketenangan dan kebersamaan, dengan menghindari kebencian. Agama apapun mengajarkan kita untuk tidak menyebar kebencian," ujar Luhut.

Luhut pun berterima kasih kepada anggota satgas TNI-Polri yang berhasil melumpuhkan Santoso di Poso.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya