Top 3: Ini Identitas Asli Pelaku Penembakan di Pulse Orlando

Pelaku penembakan Orlando itu bekerja sebagai petugas keamanan dan memiliki minat terhadap penegak hukum, ia ingin menjadi polisi.

oleh Arie Mega PrastiwiElin Yunita KristantiAdanti PraditaNurul Basmalah diperbarui 14 Jun 2016, 19:15 WIB
Sebuah foto tak bertanggal diambil dari akun media sosial Omar Mateen. Menurut aparat penegak hukum setempat, Omar sempat membeli senjata secara legal beberapa pekan sebelum penembakan dan memiliki izin kepemilikan senjata. (HANDOUT/MYSPACE.COM/AFP)

Liputan6.com, Orlando - Dua hari berlalu sejak kejadian penembakan masal yang memakan 50 korban jiwa, di sebuah klub LGBT di Orlando, Pulse. Duka masih menyelimuti orang-orang terdekat korban dan warga AS . 

Mereka sangat mengecam perbuatan kejam yang dilakukan oleh Omar Mateen (26), pada Minggu dini hari 12 Juni 2016. Siapa sebenarnya Mateen dan apa yang menjadi motif penembakan itu perlahan-lahan mulai terkuak. 

Artikel yang mengulas sosok Mateen, menarik perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Selasa (14/6/2016) malam. 

Artikel terkait kasus penembakan lainnya yang juga banyak diincar pembaca yaitu suasana mencekam saat ponsel korban berdering dan kisah penembak yang tertawa saat pesawat tabrak WTC. 

Berikut Top 3 Global Selengkapnya:

1. Penembak di Orlando Pendiam tapi Kasar, Berkepribadian Ganda?

Sebuah foto tak bertanggal diambil dari akun media sosial Omar Mateen. Omar Mateen diidentifikasi oleh polisi sebagai pelaku penembakan brutal di klub gay Pulse Orlando, Florida, AS, yang menewaskan 50 orang pada Minggu (12/6). (HANDOUT/MYSPACE.COM/AFP)

Identitas pribadi pelaku penembakan di Orlando makin terkuak. Omar Mateen yang lahir pada 1986 di New York disebutkan menghabiskan masa kecil hingga dewasanya di Florida.

Laki-laki keturunan Afganistan itu mengenyam bangku pendidikan di sekolah negeri di Florida dan mendapat gelar sarjana muda khusus untuk criminal justice dari Indiana River State Collage pada 2006. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara universitas, Michelle Abaldo.

Selengkapnya...

2. Suasana Mencekam Saat Ponsel Korban Penembakan Orlando Berdering

Savannah dipeluk oleh temannya saat memperingati korban penembakan di Pulse, klub malam khusus kaum gay di kota Orlando, Florida, AS, Minggu (12/6). Seorang pria bersenjata menyandera sejumlah orang setelah menembaki klub gay itu. (REUTERS/Adrees Latif)

Suasana mencekam masih terasa di dalam klub malam Pulse di Orlando, Amerika Serikat, Minggu pagi, 12 Juni 2016. Kala itu pelaku penembakan Omar Mateen telah dilumpuhkan oleh timah panas polisi. Para sandera pun telah dibebaskan.

Suasana sungguh menyayat hati. Terpampang di depan mata pemandangan ngeri jenazah para korban yang bergeletakan di sana-sini.

Hening dipecahkan suara dering telepon genggam milik para korban. Itu Dari mereka yang ingin mengetahui kabar orang-orang terkasih. Namun, tak ada jawaban.

Selengkapnya...

3. Kisah Janggal Penembak Orlando: Gembira Lihat Pesawat Tabrak WTC

Omar Mateen (29), warga Amerika Serikat yang jadi tersangka penembakan massal di klub gay di Orlando, Amerika Serikat, Minggu (12/6). (Omar Mateen/Myspace)

Penembakan massal yang terjadi di sebuah klub malam LGBT di Orlando disebut sebagai aksi teror terparah dalam sejarah modern Amerika Serikat (AS).

Insiden yang menewaskan 49 orang dan melukai puluhan lainnya itu kini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia.

Perhatian terbesar masyarakat terpaku pada sosok pelaku di balik aksi mengerikan tersebut: Omar Mateen. Segala hal tentangnya, mulai dari rumah tangga hingga pekerjaan sebelumnya, disorot seteliti mungkin dengan harapan hal tersebut dapat membantu proses untuk menguak motif si pelaku. 

Tidak sedikit jumlah orang yang menyatakan keterkaitan Mateen dengan kelompok militan ISIS. Pemikiran ini terbentuk sesaat setelah informasi mengenai dirinya mengaku sebagai pengikut ISIS beredar.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya