Miris, Mereka Harus Bertaruh Nyawa untuk Bersekolah

Setiap hari, puluhan anak ini harus bertaruh nyawa mendaki tebing terjal untuk berangkat dan pulang kesekolah.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 27 Mei 2016, 12:34 WIB
Setiap hari, puluhan anak ini harus bertaruh nyawa mendaki tebing terjal untuk berangkat dan pulang kesekolah.

Citizen6, Jakarta - Tak hanya Indonesia, Tiongkok juga menyimpan cerita kelam tentang pendidikan dasar. Bila beberapa waktu lalu, di Indonesia diramaikan pemberitaan tentang anak-anak yang harus meniti jembatan kawat dan menyeberangi sungai deras, anak-anak di Provinsi Sichuan pun demikian. Bukan sungai deras yang mereka hadapi, namun tebing terjal.

Setiap hari 15 anak-anak yang tinggal di Desa Atule'er, selatan Provinsi Sichuan, Tiongkok harus memanjat dan menuruni tebing terjal setinggi 800 meter untuk pergi ke sekolah. Desa Atule'er dikepung bukit-bukit terjal, hingga dijuluki desa tebing.

Dilansir dari Shanghaiist, Jumat (27/5/206), tahun lalu delapan orang telah jatuh dari tangga menakutkan ini dan meninggal. Namun karena tidak ada jalan lain, anak-anak ini dipaksa setiap hari mempertaruhkan nyawa mereka. Secara teratur, mereka harus meniti dua kali sehari demi pendidikan mereka.

Simak kelanjutan artikel dan galeri foto perjuangan anak-anak ini di tautan berikut.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya