Terapi Ini Ampuh Bawa Pengidap Insomnia Tidur Lelap

Terapi untuk para pengidap insomnia, kesulitan mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas, telah ditemukan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Mei 2016, 15:30 WIB
Meski terapi perilaku kognitif untuk insomnia memiliki efek samping, tapi tidak sampai mengancam jiwa pasien bila dibanding harus minum obat terus menerus.

Liputan6.com, Jakarta Terapi untuk para pengidap insomnia, kesulitan mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas, telah ditemukan, yaitu terapi perilaku kognitif untuk insomnia (Cognitive behavioral therapy for insomnia/ CBT-I). Terapi ini diharapkan menjadi pengobatan lini pertama bagi orang dewasa pengidap insomnia akut.

Dengan terapi CBT-I, orang dengan insomnia akut tidak perlu lagi mengonsumsi obat tidur, yang berisiko membahayakan hidup mereka di kemudian hari. Menurut peneliti dari American College of Physician, CBT-I telah melalui berbagai fase percobaan sehingga cocok diterapkan pada orang-orang yang mengalami kesulitan tidur yang nyenyak. 

CBT-I adalah pengobatan yang efektif dan dapat dimasukkan ke dalam perawatan primer. Harus diketahui juga, meski terapi perilaku kognitif untuk insomnia memiliki efek samping, tapi tidak sampai mengancam jiwa pasien bila dibanding harus minum obat terus menerus.

Seperti dikutip dari situs Times of India, Rabu (4/5/2016) studi yang telah dipublikasikan ke dalam Annals of Internal Medicine menekankan, jika CBT-I sendiri tidak berhasil juga, American College of Physician merekomendasikan dokter harus membicarakan ke pasien untuk diberikan terapi tambahan berupa pemberian obat-obatan. Namun, dokter harus membahas terlebih dulu manfaat, bahaya bila mengonsumsi obat tidur, dan biaya obat untuk pengidap insomnia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya