9 Kasus Kejahatan Seksual Terjadi di Kampung Yuyun Tahun Ini

Total ada 15 kasus serupa yang dialami Yuyun di Bengkulu sepanjang 2016.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Mei 2016, 09:30 WIB
Total ada 15 kasus serupa yang dialami Yuyun di Bengkulu sepanjang 2016.

Liputan6.com, Rejanglebong - Women Crisis Center (WCC) Bengkulu mencatat sepanjang 2016 ini terdapat sembilan kasus kekerasan seksual pemerkosaan, termasuk kasus Yuyun di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Manajer Program Cahaya Perempuan di WCC Bengkulu, Juniarti Boermansyah, saat bertemu dengan Wakil Bupati Rejanglebong, Iqbal Bastari, di Pemkab Rejang Lebong mengatakan sembilan kasus di Rejanglebong itu merupakan bagian dari 15 kasus yang terjadi se-Bengkulu terhitung Januari-April 2016.

"Puncak dari kasus kekerasan seksual ini ialah kasus yang dialami Yuyun yang diperkosa dan kemudian dibunuh oleh 14 orang remaja pelakunya. Kasus Yuyun ini membuat kita semua terkejut dan memancing kemarahan," kata Juniarti, dilansir Antara, Selasa, 4 Mei 2016.

WCC bersama dengan organisasi perempuan lainnya di Bengkulu menyampaikan lima tuntutan kepada pemerintah daerah dan provinsi di Bengkulu untuk membentuk tim penanganan khusus kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.


Tim tersebut bertugas melakukan pemulihan psikis dan sosial serta pendampingan hukum untuk keluarga korban yang melibatkan berbagai pihak.

Selain itu, pemerintah desa hingga ke Pemprov Bengkulu harus menjamin keamanan dan perlindungan bagi keluarga korban, teman korban, saksi dan pendampingan.

Pemerintah juga diminta segera merancang dan menjalankan program pendidikan dan penyadaran tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi perempuan.

Tuntutan berikutnya adalah permintaan saksi bersama untuk membangun kekuatan solidaritas anti-kekerasan seksual di mana pun dan pada siapa pun yang melibatkan aparat penegak hukum, lembaga agama, adat, organisasi kemasyarakatan, LSM dan media massa.

"Tuntutan terakhir kami meminta pelaku kejahatan perkosaan dijatuhi hukuman setimpal guna memenuhi rasa keadilan para korbannya," ujar Juniarti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya