Air Mata Haru Keluarga Sambut Kepulangan 10 WNI Korban Abu Sayyaf

Rasa syukur tak henti dipanjatkan Yola kepada Tuhan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 02 Mei 2016, 15:03 WIB
Salah satu WNI yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf menahan tangis di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5). Kedatangan 10 WNI Sandera Abu Sayyaf tersebut untuk diserahterimakan kepada Keluarga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tangisan Yola tak tertahan lagi. Air mata perempuan ini jatuh ketika melihat sang suami, Alfian tiba di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri (Kemlu) usai bebas dari penyanderaan Abu Sayyaf.

Tangisan Yola kembali pecah ketika dia menyampaikan pidato dalam acara serah terima korban penyanderan Abu Sayyaf dari pemerintah yang diwakili Kemlu ke pihak keluarga.

Yola mengatakan, dia begitu senang suaminya dapat kembali pulang. Ucapan terima kasih dia sampaikan khusus kepada pemerintah dan pihak perusahaan.

"Saya, keluarga, mengucapkan banyak terima kasih kepada Menlu dan perusahaan," sebut Yola sambil terisak, di kantor Kemlu, Senin (2/5/2016).

Selain kepada Kemlu, rasa syukur tak henti dipanjatkan kepada Tuhan. Sebab diyakini Yola, Yang Maha Kuasa juga ikut campur tangan dalam upaya pembebasan.

"Saya ingin banyak terima kasih pada Tuhan Yesus karena kasih dan karunia-Nya saya bisa berkumpul dengan keluarga saya lagi," sambung dia.

"Ini tak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata. Ini kedahsyatan Tuhan,"  pungkas Yola.

Sebanyak 10 WNI ABK Kapal Brahma 12 korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf itu tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Ahad 1 Mei sekitar pukul 23.23 WIB.

Kemudian  dilakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif pada Senin pukul 01.00 dini hari. Meliputi pemeriksaan fisik dan psikologis oleh para dokter militer di RSPAD.

Dengan selesainya pemeriksaan tersebut, RSPAD menyerahterimakan kepada Kemlu seluruh hasil pemeriksaan ABK.

Acara serah terima dilakukan oleh Wakil Kepala RSPAD, Kol. CKM. Dr. Bambang Dwi HS, mewakili TNI kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhamad Iqbal sebelum menuju kantor Kemlu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya