Liputan6.com, Peshawar: Sebuah bom meledak, Rabu (28/10), di daerah pasar yang sangat sibuk, Peepal Mandi, di Kota Peshawar, Pakistan. Akibatnya, 30 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya luka-luka. Demikian menurut dokter dan polisi setempat.
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tiba di Pakistan. Dia datang ke negara itu guna menjanjikan awal baru bagi hubungan yang semakin terpuruk dan skeptis dengan mitra perjuangan dalam melawan militansi Islam.
Seperti diwartakan Reuters, ledakan bom memicu kebakaran yang membumihanguskan beberapa bangunan. Menurut seorang dokter rumah sakit utama di kota itu, Sahib Gul, 12 di antara yang tewas adalah wanita.
Pakistan kini dalam keadaan siaga tinggi di tengah kekhawatiran dilancarkannya serangan balasan oleh militan Taliban Pakistan. Pasalnya, mereka ingin membalas dendam serangan tentara terhadap benteng-benteng mereka di Waziristan Selatan, Pakistan, di perbatasan Afghanistan.
Serangan itu terjadi setelah serangkaian serangan biadab terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa, markas tentara, polisi dan masyarakat umum yang telah mengakibatkan lebih dari 150 nyawa melayang.(AYB)
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tiba di Pakistan. Dia datang ke negara itu guna menjanjikan awal baru bagi hubungan yang semakin terpuruk dan skeptis dengan mitra perjuangan dalam melawan militansi Islam.
Seperti diwartakan Reuters, ledakan bom memicu kebakaran yang membumihanguskan beberapa bangunan. Menurut seorang dokter rumah sakit utama di kota itu, Sahib Gul, 12 di antara yang tewas adalah wanita.
Pakistan kini dalam keadaan siaga tinggi di tengah kekhawatiran dilancarkannya serangan balasan oleh militan Taliban Pakistan. Pasalnya, mereka ingin membalas dendam serangan tentara terhadap benteng-benteng mereka di Waziristan Selatan, Pakistan, di perbatasan Afghanistan.
Serangan itu terjadi setelah serangkaian serangan biadab terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa, markas tentara, polisi dan masyarakat umum yang telah mengakibatkan lebih dari 150 nyawa melayang.(AYB)
