Personalia Baru dalam Kementerian Perekonomian

Peningkatan kesejahteraan dan menekan tingkat kemiskinan menjadi beban kabinet yang tergabung dalam Kementerian Koordinasi Perekonomian. Sudah tepatkah komposisi yang tengah dirancang SBY?

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2009, 18:15 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis membangun kesejahteraan masyarakat. Keyakinan presiden terpilih 2009-2014 itu diutarakan dalam pidato pertamanya. "Meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama," kata Presiden Yudhoyono di Gedung MPR/DPR, Selasa (20/10).

Janji presiden itu dinantikan masyarakat dan pasar. Tentu saja, bakal menjadi beban berat bagi kabinet yang tergabung dalam kementerian perekonomian. Tiga prioritas yang ditargetkan SBY yaitu mengedepankan keunggulan daya saing, pengelolaan sumber daya alam, dan peningkatan sumber daya manusia. Guna mencapai tujuan, sang presiden membangun komposisi berisi orang-orang pilihan.

Polemik yang lantas muncul adalah koalisi partai politik yang mendominasi nama-nama calon menteri bidang perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Dengan postur semacam ini, tekad sang presiden pun dipertanyakan. Dari 17 posisi yang ada, 11 pos diisi partai koalisi. Hanya tersisa enam pos dari kalangan profesional. Sudah tepatkah komposisi yang rancang SBY? (OMI/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya