Cuti Melahirkan Pengaruhi Angka Kematian Bayi

Cuti melahirkan dengan gaji memiliki dampak signifikan mengurangi risiko kematian bayi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Apr 2016, 07:00 WIB
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Montreal Peneliti dari McGill University dan University of California Los Angeles menemukan, tambahan cuti melahirkan dengan gaji memiliki dampak signifikan mengurangi risiko kematian bayi pada negara berpenghasilan rendah mau pun tinggi. Temuan ini memperkuat penelitian terdahulu.

Cuti melahirkan memberi manfaat berkurangnya stres, meningkatkan kesempatan menyusui serta perawatan bayi, serta memungkinkan ibu dan bayi untuk mendapatkan perhatian medis lebih baik.

Meski 188 negara telah menjamin setiap ibu baru bisa mendapat cuti melahirkan, hal tersebut bervariasi di tiap negara. Di Kanada dan beberapa negara Eropa, ibu baru mendapat cuti melahirkan sekitar setahun, sementara di negara seperti Papua Nugini,Suriname, dan Amerika Serikat tak ada jaminan cuti melahirkan dengan tetap mendapat gaji.

"Meski studi ini terfokus pada negara-negara berpenghasilan rendah dan sedang, dampaknya pada negara berpendapatan tinggi juga terlihat," kata Dr Jody Heymann, mantan peneliti di McGill dan dekan School of Public Health di University of California Los Angeles, dilansir dari laman Upi, Senin (4/4/2016).

Untuk meneliti studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine ini peneliti menganalisis data 300 ribu kelahiran di 20 negara antara tahun 2000 hingga 2008 yang dikumpulkan dalam Demographic and Health Survey.

Studi menemukan selama periode tersebut, rata-rata kematian neonatal dan post-neonatal pada bayi adala 55,2; 30,7 dan 23,0 per 1000 kelahiran hidup. Setiap cuti melahirkan tambahan dikaitkan dengan berkurangnya 7,9 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup, kematian bayi berkurang hingga 13 persen.

Studi tersebut menunjukkan, cuti melahirkan dengan gaji mengurangi stres pada ibu karena mereka merasa memilliki jaminan dan keamanan kerja. Cuti melahirkan dengan gaji juga memberi kesempatan pada ibu untuk lebih memerhatikan kesehatannya dan bayi, termasuk waktu untuk menyusui serta mendapatkan vaksin lengkap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya