Batik Masuk Kurikulum Wajib

Batik dinobatkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Sebagai apresiasi, Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kota Surakarta batik masuk muatan lokal wajib dalam kurikulum seluruh sekolah.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Okt 2009, 09:56 WIB
Liputan6.com, Solo: Dikukuhkannya batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mendapat sambutan positif. Sebagai apresiasi, batik masuk muatan lokal wajib dalam kurikulum seluruh sekolah di Solo. "Setelah batik Indonesia diakui sebagai warisan budaya dunia, kita tidak terus tinggal diam tetapi juga harus beraksi untuk menjaga dan melestarikan terus batik menjadi kebanggaan bangsa-bangsa di dunia," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kota Surakarta Rakhmat Sutomo, di Solo, Jumat (2/10) .

Untuk melestarikan dan menjaga batik agar tetap menjadi warisan budaya dunia, maka batik dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah di Solo. "Untuk batik ini hukumnya wajib seluruh sekolah sejak dari tingkat Sekolah Dasar(SD) sampai SMA/SMK harus ada mata pelajaran membatik," katanya seperti dikutip ANTARA.

Penyiapan tenaga pengajar batik nantinya akan mengambil dari para guru yang memiliki ketrampilan ini untuk terus dilakukan pelatihan. "Kami berharap untuk tahun ajaran 2010 nanti program ini sudah bisa dilaksanakan di semua sekolah tanpa terkecuali," kata Rakhmat.

Untuk kurikulum ini nantinya sifatnya berjenjang, diantaranya yaitu untuk murid-murid di SD dilakukan dengan pengenalan seluruh ragam atau corak batik. Setelah mereka masuk di SMP mulai praktek membatik dan lulus harus bisa membatik meskipun masih kasar, dan lulus SMA/SMK anak harus bisa membatik dengan sempurna.(AND)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya