Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp 8,9 Triliun pada 2015

Pendapatan Operasional Lippo Karawaci, di luar pendapatan extraordinary dari penjualan aset ke REITS, meningkat sebesar 7 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Mar 2016, 15:18 WIB
Calon pembeli sedang mengamati maket Eastern Wing Embarcadero Park di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pendapatan Rp 8,9 triliun untuk tahun buku 2015. Pendapatan tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan 2014. Penurunan tersebut dilatarbelakangi oleh perekonomian Indonesia yang tertekan. 

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menyatakan, tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi sektor properti. Kondisi makro ekonomi global yang lemah yang terutama disebabkan oleh merosotnya harga minyak dan komoditas, telah memperlemah nilai tukar rupiah. Hal tersebut mempengaruhi laju perekonomian Indonesia, serta pada tahap selanjutnya mengurangi laju permintaan terhadap properti. 

Ia melanjutkan, dengan kondisi perlambatan di bisnis properti, pendapatan recurring semakin memainkan peranan penting dalam menyeimbangkan pendapatan bisnis perseroan. "kami menjaga rasio kontribusi 50:50 dari pendapatan properti dan pendapatan recurring,"tuturnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (4/3/2016). 

"Saya dengan senang melaporkan bahwa pendapatan recurring bertumbuh sebesar 18 persen, terutama didukung oleh pertumbuhan divisi kesehatan sebesar 24 persen serta manajemen aset sebesar 14 persen.” tambahnya. 

Pendapatan Operasional Lippo Karawaci, di luar pendapatan extraordinary dari penjualan aset ke REITS, meningkat sebesar 7 persen menjadi Rp 8,9 triliun di 2015 dari Rp 8,3 triliun di tahun 2014.

Pendapatan properti turun sebesar 51 persen menjadi Rp 3,4 triliun, dan memberikan kontribusi 38 persen terhadap total pendapatan. Hal ini terutama karena tertundanya penjualan aset ke REITS di tahun 2015.

Tanpa memperhitungkan penjualan aset ke REITS, Pendapatan dari Divisi Urban Development naik 16 persen menjadi Rp 2,6 triliun, yang terutama didukung oleh pendapatan Lippo Cikarang dari sektor residensial yang naik 46 persen menjadi Rp 1,4 triliun.

Pendapatan dari divisi Large Scale Integrated turun sebesar 42 persen menjadi Rp 773 miliar pada tahun 2015 dimana pengakuan pendapatan dari Kemang Village telah menurun tajam menjadi Rp 239 miliar dibandingkan dengan Rp 718 miliar pada tahun 2014, yang disebabkan telah selesainya sebagian besar dari proyek fase pertama.

Sementara itu pendapatan recurring bertumbuh 18 persen menjadi Rp 5,5 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 62 persen terhadap total pendapatan.

Pendapatan dari Divisi Healthcare tumbuh sebesar 24 persen menjadi Rp 4,14 triliun. Siloam mengelola 20 rumah sakit pada akhir 2015. EBITDA meningkat sebesar 26 persen menjadi Rp 548 miliar, dimana ke 13 rumah sakit baru memberikan kontribusi total pendapatan Rp 1,7 triliun (41 persen) serta EBITDA sebesar Rp 274 miliar (50 persen).

Penerimaan pasien rawat inap tumbuh mengesankan sebesar 27 persen, sementara itu kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 25 persen. Laba bersih untuk tahun ini sebesar Rp 71 miliar.

Pendapatan divisi Komersial LPKR sedikit menurun sebesar 9 persen menjadi Rp 607 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan sektor mal sebesar 22 persen menjadi Rp 240 miliar, dimana pendapatan dari mal Kemang Village tidak lagi dibukukan di tahun 2015. Sementara itu, pendapatan hotel stabil sebesar Rp 367 miliar.

Bisnis Asset Management yang terdiri dari town management dan portofolio & properti management, tumbuh sebesar 14 persen menjadi Rp 756 miliar pada tahun 2015 hal ini sebagai dampak dari semakin membesarnya total kelolaan aset dibawah portofolio REITS.

Perusahaan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 535 miliar, membaik signifikan dibandingkan periode sembilan bulan 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh penguatan nilai tukar rupiah sehingga kerugian selisih kurs yang belum terealisasi menurun signifikan menjadi Rp 155 miliar. (Gdn/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya