VIDEO: Trauma, Istri Polisi Pemutilasi Anak Didampingi Psikolog

Kapolri membantah kecolongan mendeteksi kondisi kejiwaan Brigadir Petrus Bakus saat tes masuk Polri.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Feb 2016, 19:59 WIB
Kapolri membantah kecolongan mendeteksi kondisi kejiwaan Brigadir Petrus Bakus saat tes masuk Polri.

Liputan6.com, Melawi - Tim psikolog Mabes Polri mendatangi rumah keluarga Windri, istri tersangka Brigadir Petrus Bakus di Desa Paal, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Windri terlihat masih trauma berat. Oleh karenanya, tim psikolog akan memberikan pendampingan bagi ibu yang baru saja kehilangan 2 anaknya dengan cara tragis itu.

Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Minggu (28/2/2016), pembunuh dan pemutilasi 2 anak kandungnya, Brigadir Petrus Bakus, hingga saat ini masih menjalani observasi di Polres Melawi, Kalimantan Barat. Kondisi kejiwaan tersangka saat ini masih labil.

Sementara Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyatakan, kasus ini bukan karena kecolongan deteksi kejiwaan saat masuk polisi.

Dari keterangan awal, Brigadir Petrus diduga mengidap skizofrenia. Ia kerap berhalusinasi dan kesurupan sejak berusia 4 tahun. Pada sang istri, Petrus Bakus bercerita sering mendapat bisikan, dan sepekan sebelum kejadian, tersangka juga sering marah-marah sendiri di rumah.

Puncaknya pada Jumat dini hari, Petrus Bakus membunuh dan memutilasi dua anaknya. Setelah itu, ia juga bermaksud membunuh sang istri. Namun sang istri meminta diambilkan minum sebelum dibunuh, kesempatan itu digunakan untuk melarikan diri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya