Jokowi Ajak Twitter Sebarkan Pesan Toleransi dan Damai di Dunia

Dalam pertemuan dengan CEO Twitter Jack Dorsey, Jokowi mengatakan peran penting Twitter dalam demokrasi digital.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Feb 2016, 09:28 WIB
Jokowi di Markas Twitter (Sumber: Twitter Jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak twitter untuk ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia. Hal ini dikatakan Jokowi dalam akun twitter-nya. Dia menuliskan pesan itu saat bertemu dengan CEO Twitter Jack Dorsey.

"Saya mengajak @Twitter ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia," demikian twit Jokowi ketika mengunjungi Kantor Twitter di San Fransisco Rabu 17 Februari 2016 melalui siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Kamis (18/2/2016).

Dalam pertemuan dengan Jack Dorsey, Jokowi mengatakan peran penting Twitter dalam demokrasi digital.

Jokowi, Iriana, CEO Twitter Jack Dorsey. Kredit: Twitter Studio

"Saya sambut baik peran Twitter sebagai salah satu platform media penting dunia yang menyebarkan berbagai nilai positif bagi masyarakat seperti nilai demokrasi dan good governance," ujar Jokowi.
 
Pada kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan harapan agar Twitter dapat meningkatkan kerjasama dengan Indonesia dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan.

Seperti respons bencana dan menguatkan penyebaran pesan toleransi, moderasi, dan perdamaian.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS di Sunnylands, Jokowi telah menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstrimis dan teroris.

Jokowi, Iriana, dan CEO Twitter Jack Dorsey. Kredit: Istimewa
Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstrimis dan ajakan bergabung dengan FTF (Foreign Terrorist Fighters) banyak dilakukan melalui media sosial.

"Oleh karena itu, kita harus bekerjasama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter narasi," kata Jokowi saat itu.

Hal itu kembali disampaikan Jokowi saat berkunjung ke Silicon Valley. Dengan mengusung tema 'Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace'.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya