Sigi Investigasi: Menumpas Teroris Perempatan Thamrin

Dalam aksi teror di Jalan MH Thamrin, terdata 7 orang meninggal dunia yang 5 di antaranya adalah terduga teroris.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2016, 02:18 WIB
Dalam aksi teror di Jalan MH Thamrin, terdata 7 orang meninggal dunia yang 5 di antaranya adalah terduga teroris.

Liputan6.com, Jakarta - Mulai dari Menlu AS John Kerry, Menlu Inggris Philip Hammond, hingga Sekjen PBB Ban Ki Moon, satu suara mengutuk aksi biadab di perempatan Jalan MH Thamrin, Jakarta. Polisi bergerak dengan cepat menyapu semua yang diduga terkait dengan kegiatan teror tersebut.

Desa Orimalang, Cirebon, Jawa Barat, dikepung aparat keamanan negara. Itu adalah pengembangan dari penangkapan di malam sebelumnya yakni seorang terduga teroris.

Kali ini 2 orang diamankan. Bendera ISIS, buku-buku jihad, senapan angin, dan belati disita.

Sementara di Bekasi, Jawa Barat, penggeledahan rumah terduga teroris Edo Aliando dan istrinya juga dilakukan oleh kepolisian.

Di Tegal, Jawa tengah, Densus 88 bersama Brimob Pekalongan dan Polres Tegal menyergap rumah di Desa Langgen, Kecamatan Talang. 5 Orang ditangkap dan 2 di antaranya langsung dibawa ke Mabes Polri Jakarta.

Rumah kontrakan Muhammad Ali, terduga teroris yang juga tewas dalam peristiwa di perempatan Thamrin, juga digeledah.

Kemudian di Desa Taman Sari, Bogor, penggeledahan juga dilakukan di rumah kontrakan yang baru ditinggali Sunakim alias Afif, terduga teroris yang tewas dalam peristiwa perempatan Thamrin, Jakarta. Rumah itu kosong dan istri Afif pun tidak ada di rumah. Sejumlah barang yang dianggap berkaitan dengan teroris disita.

Adapun di Subang, Jawa Barat, warga Dusun Krajan 1 mengakui bahwa Sunakim alias Afif merupakan warga asli dusun tersebut. Warga mengenal Afif berdasarkann ciri-ciri wajah dan pakaian.

Aksi teror yang terjadi Kamis lalu di Jakarta itu, dimulai dari kedai kopi. Kemudian pos polisi perempatan MH Thamrin jadi sasaran kedua.

Ledakan tak terduga di pos polisi membuat hari itu mencekam. Polisi dan warga berusaha membantu korban ledakan.

Namun, tiba-tiba letusan senjata api terdengar dari belakang kerumunan. 2 Pemuda yang menggendong tas ransel mulai menembak.

Polisi yang kebetulan melintas pun berusaha melumpuhkan. Baku tembak tak terhindarkan.

Dari arah Djakarta Theater, polisi yang kebetulan berada di lokasi bantu menyerang dari arah sebaliknya. Tak berselang lama anggota kepolisian Polda Metro Jaya datang membantu.

Serbuan aparat membuat pelaku teror terdesak dan keduanya berakhir dalam ledakan.

Dalam aksi teror di Jalan MH Thamrin itu, terdata 7 orang meninggal dunia yang 5 di antaranya adalah terduga teroris.

Dugaan pelaku penyerangan dan peledakan di Jakarta adalah jaringan ISIS pun menguat. Bahrun Naim diduga adalah tokoh yang mendesain teror ini.

Bahrun Naim

Muhammad Bahrun Naim Anggih alis Naim telah diketahui oleh otoritas pemerintah Indonesia sejak 2010. Ia diduga saat ini berada di Suriah dan bergabung dengan kelompok organisasi ekstrimis Islamic State of Iran and Syria atau ISIS.

Naim sering kali dikaitkan dengan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur atau MIT, pimpinan Santoso Abu Wardah yang menyatakan dukungan kepada ISIS.

Dirinya juga disebut-sebut merupakan penghubung utama antara MIT yang berbasis di Sulawesi dengan kelompok ISIS yang berada di timur tengah.

Sejak tahun 2013, Naim menyuarakan kepentingan ISIS dan paham radikal melalui internet. ISIS adalah potensi teror yang harus diwaspadai.

Bagaimana pemerintah Indonesia menangani aksi terorisme di Tanah Air? Saksikan selengkapnya dalam tayangan Sigi Investigasi SCTV edisi Sabtu (16/1/2016), di bawah ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya