Rektor UNJ: Persoalan Ronny Sebetulnya Karena Kurang Komunikasi

Ronny mengaku dirinya dan semua mahasiswa UNJ, termasuk anggota BEM UNJ, tidak ada yang membenci sang rektor.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 06 Jan 2016, 18:21 WIB
Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Ronny Setiawan, mahasiswa jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), di-drop out atau dikeluarkan pihak kampus.

Mahasiswa yang menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini dikeluarkan, lantaran diduga kerap mengkritik Rektor UNJ Prof Dr Djaali melalui media sosialnya. Namun, permasalahan ini disebut-sebut karena miskomunikasi.

"Persoalannya sebetulnya kan kurang komunikasi. Kebetulan memang kita di akhir tahun begini memang sibuk," ujar Djaali saat rekonsiliasi di Gedung Rektorat UNJ, Jakarta, Rabu (6/1/2016).

"Sehingga kadang-kadang kita jarang komunikasi dan terjadilah informasi-informasi yang tidak didukung oleh fakta, atau dengan kata lain informasi yang tidak benar, dan kadang-kadang bersifat memfitnah ini terposting," sambung dia.

Pada kesempatan sama, Ronny mengatakan, pihaknya sudah rekonsiliasi dengan Rektor UNJ Prof Dr Djaali.

"Alhamdulillah, sudah terjadi rekonsiliasi antara saya, murid dan Prof Djaali, dalam hal ini ayahanda kita semua di UNJ. Jadi ini saya katakan ayahanda anak-anak di UNJ itu beliau," ucap dia.

Ronny mengaku dirinya dan semua mahasiswa UNJ, termasuk anggota BEM UNJ, tidak ada yang membenci sang rektor pascakeluarnya surat keputusan pengeluaran dirinya.

"Jadi jujur mahasiswa UNJ kemudian bukan benci. Jadi mahasiwa ini tidak ada yang benci dengan ayahanda-ayahanda atau pun ibunda-ibundanya, tidak ada," kata dia.

"Justru kami semua mahasiswa UNJ hari ini, bahkan BEM UNJ tepatnya, cinta dengan ayahandanya, cinta dengan ibundanya. Tidak ada di antara kami yang benci kemudian marah, emosi, itu tidak ada. Jadi pada dasarnya semua karena cinta," tegas Ronny.


Tinjau Ulang SK

Ronny menjelaskan, pihak rektorat UNJ kini berjanji akan meninjau kembali surat keputusan (SK) pengeluaran dirinya, yang dikeluarkan rektorat pada Senin 4 Desember lalu.

"Nanti Insya Allah, tadi ayahanda kita juga sudah menyampaikan akan ditinjau kembali. Akan diperbaiki SK yang kemudian sudah dikeluarkan. Kalau anak kepada ayah itu pasti percaya," kata Ronny.

Dia pun membenarkan, masalah yang terjadi kali ini karena kurangnya komunikasi. Ronny berharap hubungan antara rektor dan mahasiswa ke depan terjalin dengan baik

"Betul tadi kata ayahanda kami bahwasanya sepertinya hanya miskomunkasi, misinformasi. Jadi ke depan alhamdulillah sepertinya akan terjadi komunikasi yang lebih baik," kata Ronny.

"Karena memang semua yang bergerak di UNJ, entah itu mahasiswa, entah itu rektorat, saya yakin semua bergerak untuk kemajuan UNJ. Semua bergerak kemudian untuk menciptakan UNJ lebih baik lagi," ujar dia.

Ronny setuju dengan visi Rektor UNJ yang akan memajukan kampus ke depan. "Saya sepakat dengan visi ayahanda kami ke depan, akan membuat UNJ World Class University."

"Jadi Insya Allah kita coba hubungkan bersama-sama antara mahasiswa, rektor, lalu karyawan, dosen-dosen Insya Allah ke depan demikian," pungkas Ronny.

Ronny dikeluarkan setelah menerima Surat Keputusan Rektor Nomor: 01/SP/2016 tentang Pemberhentian sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya