Tinton Soeprapto: Balapan MotoGP Segera Dinikmati Indonesia

Direktur Utama Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto mengupas persiapan balapan MotoGP 2017 di Indonesia.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 11 Des 2015, 23:01 WIB
Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto memamerkan banner Road to Indonesian GP 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Impian Indonesia kembali menggelar seri balapan utama dunia segera terwujud. Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP 2017, mengulangi lomba adu cepat para penunggang kuda besi tersohor di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar 20 tahun silam, tepatnya pada 1996 dan 1997.

"(Balapan MotoGP di Sentul) Ini membawa nama bangsa. (Bisa menggairahkan) Industri wisata sebagai industri otomotif. Melalui industri (dunia otomotif) ini, maka lahirlah prestasi. (Gelar MotoGP) Prestasi ini, kita tidak main-main. Prestasi, prestasi juara lo, Indonesia Raya," ucap Direktur Utama Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto saat berbincang dengan Liputan6.com di Bogor, belum lama ini.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menandatangani Letters of Intent (LOI) sebagai salah satu syarat yang diajukan pemegang hak komersial MotoGP, Dorna. Dengan adanya LOI ini, Indonesia sudah masuk dalam daftar tuan rumah MotoGP 2017.

Baca Juga

  • Menakar Kemampuan Sirkuit Sentul Sambut Valentino Rossi Cs
  • MotoGP 2017: Sirkuit Sentul Tanpa Trek Lurus
  • Sirkuit Sentul yang Baru Bakal Lebih Ramah dengan Rossi

Kendati demikian, pihak Indonesia harus memenuhi syarat-syarat yang diajukan Dorna agar dipandang siap untuk menggelar MotoGP 2017. Salah satunya adalah sirkuit yang diresmikan pada 1993 itu harus mendapat banyak renovasi.

Terkait adanya syarat tersebut, mantan pembalap nasional itu menjelaskan akan mengubah sirkuit yang tadinya memiliki trek atau panjang lintasan 4,12 kilometer tersebut.

"Yang kita pertahankan hanyalah tikungan satu dan dua saja, selebihnya itu yang harus kita persiapkan. Saat ini masih ada tikungan patah, nanti akan dibuat lebih halus," ujar ayah pembalap Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto itu.

Maksud dari menghilangkan tikungan patah adalah agar pertandingan MotoGP nantinya lebih enak ditonton. Menurut Tinton, para pembalap nanti dapat saling salip-menyalip di setiap tikungan di Sirkuit Sentul.

Saat ditanya seberapa besar keuntungan yang bisa diraih dari MotoGP, mantan pembalap nasional yang kini genap berusia 70 tahun itu menjawab dengan nada optimistis.

"Kalau keuntungan bukan hanya dari MotoGP. Bangsa kita menikmati (balapan MotoGP). Dan ini ladang entertainment, berarti bisa memperlihatkan kepada dunia bahwa kenyamanan tidak bisa dibayar dengan uang. Kenyamanan orang asing datang, ini bisa menjembatani investor (asing) datang ke Indonesia," ujar Tinton Soeprapto.**

Simak wawancara khusus Liputan6.com dengan Dirut Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya